Joan Rivers membawa tawa untuk jutaan orang di seluruh dunia dan bangga bahwa dia keturunan Yahudi dan pendukung Negara Israel.
New York (ANTARA News) - Joan Rivers, komedian kawakan yang terkenal dengan ejekan atau pertanyaan "Can we talk?" (Bisakah kita bicara?), meninggal pada usia 81 tahun di sebuah rumah sakit New York, seminggu setelah dirawat akibat serangan jantung pada Kamis (4/9).

Melissa Rivers, anak tunggal komedian tersebut, mengatakan ibunya meninggal dengan tenang, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman.

"Kebahagiaan terbesar ibu saya dalam hidupnya adalah untuk membuat orang tertawa. Meskipun itu sulit untuk dilakukan saat ini, saya tahu keinginan terakhirnya adalah kita dapat segera kembali tertawa," kata Melissa Rivers dalam sebuah pernyataan, seperti yang dikutip Reuters.

Belum ada keterangan mengenai pemakaman atau upacara peringatan.

Rivers adalah komedian Amerika terkemuka kedua yang meninggal dalam waktu kurang dari sebulan, setelah kepergian komedian Robin Williams (63) yang gantung diri pada 13 Agustus di California.

Segera setelah kabar tentang kematiannya, fotografer, wartawan dan kru televisi berkumpul di luar rumah sakit tempat Rivers meninggal, dan penggemar menempatkan karangan bunga di pintu masuk ke apartemennya di Manhattan Upper East Side.

Komedian kelahiran Brooklyn tersebut mengalami serangan jantung saat penyembuhan pita suaranya di sebuah klinik Manhattan pada 28 Agustus. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Mount Sinai, di mana ia memakai alat life support.

Teman-teman dan rekan-rekan komedian menyatakan kesedihan mereka atas kepergian Rivers.

"Tidak ada yang mencintai kehidupan, tawa, dan waktu lebih baik dari Joan. Saat makan malam, tertawa dan gosip dan saya selalu meninggalkan meja tersenyum," kata wartawan Barbara Walters.

"Dia adalah orang yang nakal, sering keterlaluan, dan komedian yang lucu," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Presiden Israel Benjamin Netanyahu menyatakan belasungkawa kepada keluarga Rivers dan mengatakan Rivers akan sangat dirindukan.

"Joan Rivers membawa tawa untuk jutaan orang di seluruh dunia dan bangga bahwa dia keturunan Yahudi dan pendukung Negara Israel," katanya dalam sebuah pernyataan.

Departemen Kesehatan New York mengatakan sedang menyelidiki kematian sang komedian.

Awal pekan ini, juru bicara Rivers mengatakan bahwa laporan media mengenai rencana keluarga untuk menuntut klinik adalah tidak benar, demikian Reuters.

Penerjemah:
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014