Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo optimistis Terminal Teluk Lamong dapat menjadi generator ekonomi wilayah Indonesia Timur, terutama untuk menarik minat investor mengembangkan usahanya.

Terminal Teluk Lamong merupakan salah satu infrastruktur yang termasuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk memudahkan investor memanfaatkan layanan pelabuhan, kata Soekarwo di Surabaya, Jumat.

Ditemui pada acara Videoconference Peresmian dan Groundbreaking Proyek-proyek MP3EI di Koridor Ekonomi Jawa dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Terminal Teluk Lamong, Soekarwo mengatakan bahwa pembangunan Terminal Teluk Lamong di perbatasan Surabaya dan Gresik dapat dimanfaatkan oleh kalangan pengusaha.

"Selama ini, kalangan pengusaha memanfaatkan layanan pelabuhan di Jakarta maupun Singapura," kata Soekarwo.

Kini, ungkap dia, Terminal Teluk Lamong telah selesai dibangun dengan total nilai proyek sekitar Rp3,4 triliun. Bahkan, diyakini mampu meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak pada masa mendatang.

"Selain Terminal Teluk Lamong, di koridor ekonomi Jawa terdapat beberapa proyek-proyek MP3EI lainnya, di antaranya pembangunan pabrik kendaraan bermotor di Banten, pembangunan jalur ganda kereta api

Serpong-Rangkasbitung, dan pembangunan pabrik semen Merah Putih di Lebak," ujarnya.

Proyek berikutnya, jelas dia, pembangunan jalan tol Cikapali di Jawa Barat, pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat, pengembangan Bandara Soekarno-Hatta tahap I di Tangerang, pembangunan PLTU Adipala 660 MW di Cilacap.

"Lalu, pembangunan jalur ganda kereta api lintas Utara Jawa (Cirebon-Surabaya), pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pembangunan jalan tol Mojokerto-Kertosono, pengembangan Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto, pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan, dan pengembangan Pelabuhan Branta di Pamekasan," katanya.

Dari berbagai proyek tersebut, tambah dia, yang diresmikan adalah Terminal Teluk Lamong, pembangunan jalur ganda kereta api lintas Utara Jawa (Cirebon-Surabaya), dan pengembangan Terminal 2 Bandara Juanda. Ia meyakini dengan selesainya pembangunan dan peresmian beberapa proyek MP3EI akan mampu meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat.

"Di samping itu dapat mendukung realisasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur menjadi delapan persen pada masa mendatang," katanya.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III), Djarwo Surjanto, mengatakan, saat ini Terminal Teluk Lamong telah masuk dalam tahapan akhir menjelang pengoperasian. Pembangunan fisik infrastruktur itu telah selesai dilakukan dan alat-alat pendukung operasional juga telah siap untuk digunakan.

"Secara fisik bangunan Terminal Teluk Lamong telah siap. Kini tinggal proses pelaksanaan testing dan comissioning peralatan angkat dan angkut," katanya.

Sementara itu, sebut dia, uji coba peralatan dimaksud adalah uji coba "Ship to Shore Crane/STSC" (alat bongkat muat petikemas dari dan ke kapal), "Automated Stacking Crane/ASC" (alat bongkat muat di lapangan penumpukan petikemas) dan Stradle Carrier/SC (alat angkat untuk memindahkan petikemas) serta "Automotive Terminal Tractor/ATT" (yang digunakan untuk mengangkut petikemas.

"Seluruh peralatan angkat dan angkut tersebut perlu diuji coba untuk memastikan semua fungsi dapat berjalan dengan baik dan memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan," katanya.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014