Mataram (ANTARA News) - Pemberangkatan sebanyak 320 calon haji dan lima orang petugas yang tergabung dalam kloter empat asal Kabupaten Lombok Timur, dari Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat tertunda hingga delapan jam karena pesawat Garuda mengalami gangguan teknis.

Kepala Bidang Haji, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) Maad Umar, di Mataram, Jumat, membenarkan adanya keterlambatan pemberangkatan calon haji tersebut.

"Seharusnya berangkat pukul 08.00 Wita, tapi karena ada informasi pesawat sedang diperbaiki, akhirnya tertunda hingga pukul 16.00 Wita," katanya.

Konsekuensi dari adanya keterlambatan itu, kata dia, pihak maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia menanggung biaya makan pagi dan siang untuk seluruh calon haji kloter empat dan para petugas pendamping.

Informasi yang diperoleh, kata Maad, pesawat Garuda yang akan memberangkatkan calon haji asal Kabupaten Lombok Timur itu mengalami pecah kaca bagian depan akibat menabrak burung.

Oleh sebab itu, pihak maskapai membutuhkan waktu untuk melakukan perbaikan demi keselamatan ratusan calon haji yang akan menuju tanah suci Mekkah.

"Kebetulan suku cadangnya ada, pihak maskapai langsung melakukan perbaikan. Itu informasi yang saya peroleh. Tapi untuk lebih jelasnya silakan tanya pihak Garuda," ujarnya.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Pujiono, yang dihubungi dari Mataram, juga membenarkan adanya keterlambatan pemberangkatan calon haji hingga delapan jam karena adanya gangguan teknis pada pesawat terbang.

"Tapi untuk lebih jelasnya silakan langsung ke pihak airlines karena itu bicara soal gangguan teknis. Kami takut salah bicara," ujarnya.

Menurut dia, pemberangkatan calon haji seharusnya dilakukan pada pukul 08.00 Wita, namun tertunda hingga pukul 16.00 Wita. "Meskipun demikian, semua proses pemberangkatan berlangsung aman dan lancar," ucapnya.

Sementara itu, General Manager PT Garuda Indonesia perwakilan NTB Sudarmadi, belum bisa mengomentari masalah keterlambatan pemberangkatan calon haji tersebut karena sedang berada di Jakarta.

"Silakan tanya ke operator bandara. Saya sedang di Jakarta. Kalau saya yang sampaikan takutnya nanti bias," ujarnya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014