Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan jumlah penyuluh perikanan yang terdapat di Indonesia masih belum memadai apalagi dibandingkan dengan jumlah penyuluh pertanian yang jauh lebih besar.

"Saat ini penyuluh perikanan hanya berjumlah 12.113 orang atau 15,76 persen dari total jumlah penyuluh di Indonesia yang mencapai 76.877 orang. Angka tersebut sangat kecil dibandingkan jumlah penyuluh pertanian sebanyak 56.335 orang atau 73,38 persen," kata Sharif Cicip Sutardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Padahal, Sharif mengingatkan bahwa Indonesia sebagai negara maritim memiliki nilai potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar yakni mencapai Rp3.000 triliun dibandingkan sektor pertanian.

Potensi itu, menurut dia, belum dapat digarap dengan maksimal antara lain karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengoptimalkan sumber daya kelautan dan perikanan.

"Sehingga peran serta penyuluh perikanan yang tangguh sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat memaksimalkan potensi yang kita miliki," ujarnya.

Ia juga mengatakan, keberadaan penyuluh sangat strategis dalam mendukung program pemerintah, terutama terkait dengan ketahanan pangan dan gizi.

Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, keberadaan penyuluh sebagai mediator, fasilitator dan dinamisator di antara kelompok pelaku utama dan usaha, serta merupakan garda terdepan dalam mengaktualisasikan kebijakan pemerintah menjadi kegiatan ekonomi dan pelestarian lingkungan di tingkat masyarakat.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan pemerintah memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam menyejahterkan para penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan.

"Kesejahteraan penyuluh belum menjadi perhatian pemerintah dan ini merupakan PR pemerintah masa sekarang dan selanjutnya. Sementara itu, jabatan saya tinggal 1,5 bulan lagi," kata Chairul Tanjung di Jakarta, Selasa (2/9).

Menurut dia, pemerintahan periode berikutnya harus lebih memperhatikan nasib para penyuluh karena baik secara langsung maupun tidak langsung mereka memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas pertanian, terutama untuk produktivitas panen.

Untuk jumlah penyuluh pertanian di Indonesia sendiri, ujar Menko Perekonomian, masih kurang dan tidak sebanding dengan jumlah desa atau kelurahan di Indonesia.

(M040/I007)

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014