Pekanbaru (ANTARA News) - Sekitar 500 penggila motor besar ikut meramaikan "Sumatera Bike Week 2014", di Kota Pekanbaru, Riau.

Ratusan "bikers" dengan mengendarai motor gede, memadati tempat acara pembukaan Sumatera Bike Week 2014 di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru.

Acara tersebut digelar oleh Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) dan merupakan perhelatan kedua setelah sebelumnya di Kota Medan pada 2012.

Ketua HDCI Riau, Kombes Pol Iman Priyantoro mengatakan acara tersebut digelar selama tiga hari mulai 5-7 September.

Ia mengatakan acara tersebut diikuti hampir seluruh "bikers" dari seluruh Indonesia.

Bahkan, dalam perhelatan tahun ini turut dihadiri oleh penggila moge dari Negeri Jiran Malaysia.

"Ini pertama kali Sumatera Bike Week didatangi Cik dan Puan dari Malaysia," katanya.

Dalam acara tersebut para peserta dijadwalkan akan melakukan "historical touring" ke Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak, Riau, yang berjarak sekitar 125 kilometer dari Kota Pekanbaru.

Acara tersebut juga menarik perhatian masyarakat Pekanbaru yang ingin melihat motor besar merk terkenal mulai dari Harley Davidson, Triumph, Victory hingga BMW.

Salah satu peserta yang menarik perhatian pengunjung adalah Rudi, "bikers" dari Provinsi Lampung yang mengendarai motor antik BSA buatan tahun 1941.

"Motor ini usianya lebih tua dari saya, bahkan lebih dari umur Republik Indonesia. Sudah lama saya punya motor ini," kata Rudi dengan bangga.

Peserta dari Bandung, Kang Jonny, mengatakan penyelenggaraan Sumatera Bike Week di Pekanbaru cukup sukses dilihat dari animo pesertanya yang hadir dan untuk promosi daerah-daerah di Sumatera.

Selain itu, ia mengakui Pulau Sumatera sangat eksotis untuk dijelajahi dengan motor besar.

Kang Jonny bersama 20 "bikers" dari Bandung mengatakan sudah sempat mencicipi jalan raya dari Medan, Aceh, Pulau Sabang, Bukittinggi dan terakhir ke Pekanbaru untuk pembukaan Sumatera Bike Week. Jarak yang mereka tempuh selama "touring" mencapai sekitar 2.300 kilometer.

"Untuk touring, Sumatera bagus sekali dan asik," katanya.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014