Ini perkembangan luar biasa. Kami pemerintah tidak mau meregulasi orang-orang kreatif ini, tetapi ingin menciptakan suasana yang kondusif untuk mereka menyalurkan kreatifitas,"
Bandung (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu meresmikan pusat pengembangan potensi ekonomi kreatif Simpul Space #3 untuk kegiatan workshop, pelatihan dan pameran produk-produk kreatif lokal Bandung.

"Ini perkembangan luar biasa. Kami pemerintah tidak mau meregulasi orang-orang kreatif ini, tetapi ingin menciptakan suasana yang kondusif untuk mereka menyalurkan kreatifitas," kata Mari di Bandung, Jumat malam.

Pihaknya sangat mengapresiasi upaya pemkot Bandung dan komunitas Bandung Creative City Forum (BCCF) untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana bagi komunitas masyarakat kreatif di Bandung melalui dibangunnya Simpul Space ini.

Simpul Space #3 ini bertempat di Jalan Cibeunying Selatan No. 5, Bandung. Sementara Simpul Space 1 berlokasi di Jalan Juanda No. 329 Bandung yang didirikan pada 2011 dan Simpul Space II yang didirikan pada 2012, beralamat di Jalan Purnawarman No. 7 Bandung.

Mari berharap konsep Simpul Space yang dikembangkan BCCF bersama dengan Pemkot Bandung bisa memberikan inspirasi kepada komunitas kreatif dan pemkot lainnya di berbagai daerah di Indonesia.

Menurut dia, tidak hanya peran pemerintah pusat, peran pemda setempat juga penting untuk mendukung perkembangan industri kreatif.

"Kalau pemdanya komitmennya kuat untuk mengembangkan ekonomi kreatif lokal, pasti perkembangan industri kreatif di daerah tersebut juga baik. Dan itu juga akan berdampak pada peningkatan sektor pariwisata daerah tersebut," katanya.

Pihaknya berharap Bandung bisa menjadi percontohan bagi berkembangnya ekonomi kreatif lokal.

Ekonomi kreatif sangat penting untuk terus dikembangkan karena menurut Mari, ekonomi kreatif bisa menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional.

"Saya optimistis ekonomi kreatif merupakan kekuatan baru Indonesia yang bisa menjadikan Indonesia bersaing di kancah dunia," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014