Jakarta (ANTARA News) - Kelompok komunitas wirausaha di Indonesia menggagas gerakan "Oneintwenty" yang bertujuan untuk menciptakan satu dari 20 orang menjadi wirausaha.

Gerakan ini dimunculkan oleh Pro Indonesia bersama Smartpreneur Company dan sudah dilakukan sejak 2010 lalu. Pembina Pro Indonesia, Budi Isman mengatakan, gerakan ini menargetkan bisa menciptakan 1 juta wirausaha di Indonesia pada 2020.

"Gerakan Oneintwenty memiliki filosofi 'learn – success and share' yang bearti belajar sukses dan berbagi bersama. Sebenarnya pekerjaan rumah para penggerak wirausaha hanya ada dua yaitu menciptakan pelaku usaha baru dan mengembangkan pelaku usaha yang sudah ada," kata Budi di dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.

Budi menambahkan, jumlah wirausaha formal di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari total jumlah penduduk. Kata dia, jumlah itu masih kalah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Gerakan ini akan memberikan bantuan dalam bentuk akses pengetahuan, akses pemasaran, akses keuangan dan akses komunitas. Biasanya ini yang menjadi permasalahan utama di sektor UMKM. Namun, kami juga berharap ada dukungan dari pemerintah agar gerakan 'Oneintwenty' ini bisa berjalan dengan sukses dan menjadi gerakan nasional," katanya.

Dia menyatakan ada 8 kota yang akan menjadi tempat pelatihan bagi gerakan wirausaha nasional itu. Ke-8 kota antara lain Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Palembang, Padang, Yogyakarta, Jambi, dan Pekanbaru.

"Ada 1.000 peserta dari masyarakat umum, 250 mahasiswa, yang akan dilatih oleh 250 pelatih bisnis, selama 3 bulan," ujar Budi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menyatakan gerakan ini bisa membangkitkan kelas wirausaha di Indonesia yang masih rendah ketimbang negara-negara tetangga kita seperti Malaysia dan Singapura.

"Salah satu potensi penting yang bisa diangkat untuk wirausaha yakni di sektor kreatif seperti fashion, kuliner, film, dan desain," kata Sapta.  (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014