Jakarta (ANTARA News) - Warga Pasar Minangkabau RT 05/RW 06 Menteng Atas Setiabudi, Jakarta Selatan, menemukan jenazah bayi laki-laki di tumpukan sampah setempat pada pukul 05.30 WIB, Senin.

"Bayinya ditemukan di dalam kantong plastik hitam bersamaan dengan pakaian dalam wanita penuh darah," kata Suwarni, warga yang pertama kali menemukan jenazah bayi, sesaat setelah menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.

Suwarni mengaku kaget melihat bayi tersebut dan memanggil Djaelani, pedagang mainan yang lapak jualannya terletak di samping tumpukan sampah tempat bayi ditemukan.

"Saya langsung cek dan tahu bahwa bayinya sudah tidak bernyawa lagi," kata Dajelani, di waktu yang sama.

Sesudah mengamankan jenazah bayi tersebut dengan meletakkan beberapa peti di sekitarnya, Djaelani menghubungi Ketua RW dan polisi setempat.

"Polisi baru datang sekitar pukul 07.00 WIB, sedangkan jenazah bayinya dipindahkan oleh tim dari rumah sakit pukul 09.30 WIB," katanya.

Kanit Reskrim Polsek Setiabudi Agus Rizal mengatakan bahwa jenazah bayi sudah diamankan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Kepolisian sendiri sedang dalam proses penyidikan, untuk mengetahui pelaku, pihak kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit," katanya saat ditemui di kantor Polsek Metro Setiabudi.

Terlepas dari penyidikan polisi, Ketua RT 05 Menteng Atas Setiabudi Ari Siswanto mengatakan bahwa kemungkinan pelaku bertempat tinggal di lingkungan binaannya sangat kecil.

"Tidak ada warga yang hamil tua. Ada dua warga yang sedang hamil 3 bulan dan 4 bulan, sedangkan kalau lihat bayinya itu sudah hampir 9 bulan karena semua bagian tubuh termasuk jari tangan dan kaki sudah terbentuk sempurna," katanya.

Ari mengatakan lokasi tempat sampah ditemukannya bayi tersebut dapat dilalui oleh banyak orang karena terletak di jalan besar sehingga sangat sulit mengetahui dan mengontrol hal-hal seperti pembuangan bayi.

Ari juga mengatakan bahwa ia dan ketua RT sekitar sudah ketat dalam mendata warga yang sebagian besar hanya mengontrak rumah di lingkungannya.

"Kami hanya bisa mencegah supaya tidak ada perbuatan maksiat di lingkungan. Tetapi hal seperti ini sudah di luar kontrol, kami juga bingung harus bagaimana," katanya.

Pewarta: Irene Renata
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014