Sepuluh tahun lalu, seseorang membunuhnya karena khawatir ia akan berhasil.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, turut mengenang 10 tahun kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib yang hingga kini belum menemukan titik terang.

"Bersama rakyat Indonesia, kami ikut mengenang peninggalan Munir Said Thalib dan kami menyerukan perlindungan bagi semua yang mendedikasikan diri untuk perdamaian, demokrasi, dan HAM di seluruh dunia," kata Kerry dalam siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Kerry mengatakan Munir telah mengilhami para aktivis, cendikiawan, dan pengabdi masyarakat yang mentransformasi Indonesia. Munir mengabdikan hidupnya untuk membuat negaranya lebih demokratis, lebih bebas, dan lebih berperikemanusiaan.

Amerika Serikat, lanjut Kerry, juga ikut mendukung seluruh upaya untuk mengadili siapa pun yang memberi perintah untuk membunuh Munir.

"Sepuluh tahun lalu, seseorang membunuhnya karena khawatir ia akan berhasil. Namun, hingga hari ini, keadilan masih belum ditegakkan," kata Kerry.

Pada Jumat (5/9), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyerahkan kriteria HAM untuk kementerian kabinet presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla kepada Tim Transisi.

Salah satu kriteria khusus yang diajukan Kontras yaitu jaksa agung diharapkan mampu dan mau menindaklanjuti kasus pelanggaran HAM berat, kasus Munir, dan kasus HAM lainnya.

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014