... untuk tetap bertahan, kita harus mampu memadukannya dan berinovasi dengan abad 21... "
Jakarta (ANTARA News) - Tjut Nyak Deviana Daudsjah, seorang profesor lulusan musik klasik asal Aceh meluncurkan album bertajuk Symphonic Tales of Indonesia yang berisi aransemen lagu daerah di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Senin.

Album yang berisi lagu-lagu daerah tersebut dimainkan secara orkestra bersama musik Orchester der Kulturen Germany dan direkam di Bauer Studio, Jerman.

"Indonesia memiliki warisan budaya dan lagu daerah yang amat kaya, namun untuk tetap bertahan, kita harus mampu memadukannya dan berinovasi dengan abad 21," kata Tjut Nyak Deviana Daudsjah disela-sela konferensi pers.

"Album ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan lagu daerah Indonesia agar bisa lebih diapresiasi dan diterima oleh berbagai kalangan," katanya.

Dalam memproduksi album ini, Deviana mendapatkan banyak dukungan, di antaranya Tompi, seniman berbakat yang juga berkomitmen memajukan dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

“Upaya untuk melestarikan dan mendokumentasikan lagu daerah agar generasi saat ini mengenal lagu daerah sebagai kekayaan budaya ini memerlukan perhatian berbagai pihak dan saya sangat bangga bisa menjadi bagian dalam proses tersebut,” kata Tompi.

Album Symphonic Tales of Indonesia yang bertujuan memperkenalkan dan melestarikan lagu daerah ini juga mendapat dukungan dari pemerhati budaya, Gita Wirjawan.

“Kita sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya bangga akan warisan lagu-lagu daerah nusantara dan merupakan kewajiban kita untuk mendekatkan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda," kata dia.
 
Album ini mengaransemen sepuluh lagu daerah antara lain Ayo Mama, Keroncong Kemayoran, Angin Mamirim, Papaya Cha Cha, Yamko Rambe Yamko, Jembatan Merah, Cublak Cublak Suweng, O Inani Keke, Bungong Jeumpa dan Rayuan Pulau Kelapa.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014