Palangka Raya (ANTARA News) - Kurang lebih lima jam hujan yang mengguyur deras Kota Palangka Raya dan sekitarnya, Senin (8/9) sore hingga malam hari mampu membersihkan kabut asap yang cukup mengganggu aktivitas warga setempat.

"Alhamdulilah akhirnya hujan deras mengguyur Kota Palangka Raya, sehingga bisa mengurangi dampak dari kabut asap yang semakin hari semakin pekat" kata warga Jalan Bukit Raya, Rachmat di Palangka Raya, Selasa.

Walaupun hujan buatan, yang penting Kota Palangka Raya bisa bebas dari kabut asap yang bisa saja mengakibatkan infeksi saluran pernapasan (ISPA), terutama pada anak dan balita tambahnya.

Ia juga mengungkapkan, sebelumnya Pesawat Hercules A-1317 telah menaburkan sekitar 76,8 ton garam di atas Provinsi Kalimantan Tengah untuk membuat hujan buatan sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Namun tidak kunjung tiba.

"Baru ini hujan deras mengguyur "Kota Cantik" Palangka Raya antara pukul 15.30 -- 20.30 WIB. Dan mampu membersihkan kabut asap yang masih terjadi," ucapnya.

Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pemerintah kota maupun provinsi yang terus berupaya maksimal dalam menekan kabut asap di ibu kota provinsi itu dengan membuat hujan buatan.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng, Mochtar mengatakan telah menaburkan sekitar 76,8 ton garam dengan menggunakan Pesawat Hercules A-1317.

"Penyebaran garam melalui pesawat Hercules itu telah dilakukan sejak 8 hingga 30 Agustus 2014 di daerah yang rawan terjadi kebakaran, termasuk Kota Palangka Raya," ucapnya.

Dia mengatakan sekarang ini kondisi cuaca Kalteng sangat panas dan Tim darat Manggala Agni kesulitan menemukan sumber-sumber air sehingga tidak mampu memadamkan semua areal kebakaran hutan maupun lahan.

Di lahan Taman Nasional Sebangau, misalnya, pada 29 Agustus 2014 terjadi kebakaran seluas 90 hektare, tetapi yang bisa dipadamkan hanya 5 hektare. Kemudian, 30 Agustus sekitar 15 hektare lahan masyarakat di Jalan Tjilik Riwut km 28 hanya 4 hektare berhasil dipadamkan.

Selanjutnya, Wakil Wali Kota (Wawako) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Mofit Saptono Subagio mengimbau masyarakat setempat untuk tetap mewaspadai ancaman bahaya kebakaran lahan.

"Saya berharap jangan sampai terjadi kabut asap akibat kebakaran lahan tersebut, karena dampaknya bisa sangat mengganggu masyarakat luas," katanya.

Selain mengganggu kesehatan, kabut asap juga bisa mengganggu roda perekonomian hingga membuat transportasi udara dan air terganggu akibat kabut asap tebal. (*)

Pewarta: Ronny NT
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014