Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Pihak militer Pakistan, Senin, mengatakan telah membunuh 10 gerilyawan dan menghancurkan tempat penyimpanan bahan peledak dalam serangan udara terbaru sebagai bagian dari serangan besar terhadap Taliban di barat laut.

Pakistan mulai melakukan tekanan yang lama ditunggu-tunggu untuk membersihkan pangkalan pemberontak dari Kabupaten Waziristan Utara, di perbatasan Afghanistan, pada Juni setelah serangan berdarah di

Bandara di Karachi, yang akhirnya menenggelamkan perundingan perdamaian yang goyah dengan pihak gerilyawan.

"Pihak militer melakukan penerbangan helikopter tempur menyerang di daerah menjelang Boya Degan di Waziristan Utara. Dalam serangan yang tepat pada tempat persembunyian teroris, helikopter tempur menghancurkan satu tempat persembunyian alat peledak dan lima kendaraan serta menewaskan 10 gerilyawan," kata militer dalam satu pernyataan.

Zona konflik terlarang bagi wartawan, sehingga tidak ada cara untuk memverifikasi secara independen mengenai jumlah dan identitas mereka yang tewas.

Serangan udara, artileri, mortir dan pasukan darat semuanya telah digunakan untuk merebut kembali wilayah di Waziristan Utara, yang telah menjadi surga bagi para pejuang Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan gerilyawan lainnya.

Pihak militer mengatakan kota-kota utama Miranshah dan Mir Ali kini telah dibersihkan dari pemberontak, bersama dengan 90 kilometer (55 mil) jalan melalui Waziristan Utara.

Daerah suku semi-otonomi Pakistan di perbatasan Afghanistan telah selama bertahun-tahun menjadi tempat persembunyian gerilyawan Islam dari semua garis - termasuk Al-Qaida dan TTP serta para pejuang asing seperti dari Uzbek dan Uighur.

Washington menekan Islamabad selama bertahun-tahun untuk mengambil tindakan menghapus suaka di Waziristan Utara itu, yang gerilyawan telah gunakan untuk meluncurkan serangan terhadap pasukan NATO di Afghanistan.

Serangan terbaru itu terjadi sepekan setelah tentara mengumumkan telah membunuh lebih dari 900 pejuang dan kehilangan 82 tentara sejak awal operasi.

Setelah serangan udara di Lembah Shawal Juli lalu, berbagai pihak mengatakan 37 warga sipil tewas, termasuk 20 perempuan dan 10 anak-anak, demikian AFP.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014