Kiev (ANTARA News) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan Senin bahwa Kiev telah berhasil "membebaskan" 1.200 orang yang ditangkap oleh pemberontak pro-Rusia selama lima bulan pemberontakan separatis mereka.

"Dalam empat hari terakhir, kami telah berhasil membebaskan 1.200 tahanan kami," kata kantor berita Interfax-Ukraina mengutip pernyataan Poroshenko saat ia tiba di kota pelabuhan tenggara Mariupol.

Saat ini masih belum jelas apakah pembebasan terkait dengan pertukaran tawanan pihak yang bertikai itu berdasarkan kesepakatan gencatan senjata disepakati pada Jumat.

Sementara dari Wina, Reuters melaporkan bahwa jumlah korban tewas dalam kemelut Ukraina meningkat menjadi di atas 3.000 orang jika korban kecelakaan pesawat MH17 disertakan, dan angka sebenarnya diduga jauh lebih tinggi, kata pejabat tinggi hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Senin.

Ivan Simonovic, wakil sekrataris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa uruasan hak asasi manusia, menyatakan jumlah korban tewas dalam pertempuran sejak kemelut itu meletus pada April mencapai 2.729 orang.

Jumlah tersebut lebih dari 3.000 jika 298 korban kecelakaan pesawat MH17 dimasukkan, seperti yang seharusnya, katanya.

Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh sesudah diduga disambar peluru kendali di atas Ukraina timur pada 17 Juli.

Pemerintah Washington dan Ukraina menuduh pemberontak menembak jatuh pesawat itu dengan peluru kendali canggih Rusia dalam keyakinan keliru bahwa pesawat tersebut dikira milik tentara Ukraina. Rusia dan pemberontak membantah tuduhan itu.

Gencatan senjata dicapai pemerintah Ukraina dengan pemberontak, yang pada umumnya berlangsung pada Senin, meskipun Kiev menuduh pemberontak sesekali melakukan pelanggaran semalam, terutama di dekat pelabuhan Mariupol.

Gencatan senjata itu, yang mulai berlaku pada Jumat malam, adalah bagian peta-jalan perdamaian untuk mengakhiri kemelut lima bulan, yang mengakibatkan benturan tajam Rusia dengan Barat sejak Perang Dingin berakhir.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014