...masih ada judicial review, kita akan kembalikan ke konstituen dan konstitusi...
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menyatakan pemerintahan Jokowi akan tetap merangkul kepala daerah tanpa memandang partai pengusung jika pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung diganti dengan pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Tadi kita sudah diskusikan. Kita sudah ketahui celahnya. Pak Jokowi akan mengajak kepala daerah manapun tidak peduli dari partai apa pun. Artinya seruan nurani akan melampui batas sempit partai yang sedang diskenariokan oleh segelintir elit politik," kata Budiman usai bertemu Jokowi di kantornya di Balaikota, Selasa.

Budiman mengatakan Jokowi optimis hal itu tidak akan banyak mempengaruhi pemerintahannya.

"In sya Allah kalau kebaikan yang kita tawarkan, orang Indonesia tidak fanatik secara politik. Misalnya Ridwan Kamil atau Bima Aria jelas partainya oposisi, misalnya, tapi dianggap oleh Pak Jokowi diapresiasi karena berprestasi. Apa mereka akan menolak apresiasi dari kader partai yang jadi musuhnya?" katanya.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan telah menyampaikan situasi terakhir di DPR terkait perkembangan RUU Pilkada tersebut pada Jokowi.

"Saya sudah sampaikan konstelasi terakhir. Mayoritas memang masih mendukung. Tapi nanti kalau benar disahkan, masih ada judicial review, kita akan kembalikan ke konstituen dan konstitusi," katanya.

Saat ini PDIP masih melakukan lobi-lobi terhadap partai lain.

"Kita minta tolong doanya supaya pilkada langsung tetap ada. Kalau kita lihat Pak SBY itu seorang demokrat yang mengerti apa arti demokrasi," katanya.

Budiman bahkan mencurigai wacana pilkada oleh DPR tersebut muncul karena tersandera kasus pemilihan presiden.

"Saya curiga motivasinya partai-partai ini tersandera kasus pilpres yang belum selesai. Dikhawatirkan mereka bisa menumpulkan program-program pemerintah pusat. Ini ada satu persoalan belum selesai, pilkada hanya jadi korbannya," kata dia.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014