Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan konektivitas domestik atau antar-wilayah dalam negeri jadi prioritas menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.

"Konektivitas domestik seperti dari Pulau Jawa ke Sumatera harus lebih baik dibanding konektivitas Sumatera dengan Malaysia," katanya saat seminar nasional dengan tema "Pembenahan Sistem Logistik Nasional untuk Peningkatan Daya Saing Indonesia" yang digelar LKBN Antara di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) salah satunya diwujudkan melalui peningkatan konektivitas antara negara ASEAN yang tertuang dalam Rencana Induk ASEAN atau "Master Plan ASEAN Connectivity" (MPAC).

Dalam rencana induk tersebut diprogramkan pembangunan jaringan "ferry roll-on/roll-off" (Ro-Ro). Termasuk pengembangan 42 pelabuhan prioritas di ASEAN, di mana 12 pelabuhan ada di Indonesia.

Wakil Menteri mengatakan konektivitas domestik yang kuat akan meningkatkan daya saing Indonesia di ASEAN.

Jejaring konektivitas fisik seperti jalan, kereta api, jalur pelayaran, jalur penerbangan ataupun ferry penyeberangan, harus mampu memfasilitasi pergerakan barang dan orang di seluruh wilayah Nusantara.

"Mulai dari konektivitas dalam pulau, antar-pulau dan internasional harus sejalan," kata Bambang.

Konektivitas dalam pulau didukung oleh perpaduan antara angkutan jalan raya dan angkutan perkeretaapian.

Sedangkan sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih 13.000 pulau menyebar di khatulistiwa, terbentang sepanjang 5.253 kilometer dari Timur ke Barat, angkutan laut dan penyeberangan memainkan peran penting dalam memperkuat konektivitas domestik antar pulau.

Perpaduan jejaring jalan, kereta api, feri penyeberangan, jejaring rute pelayaran, dan "short sea shipping" akan membentuk jaringan "nautical freeway" yang menjadi kunci konektivitas Indonesia dan sekaligus akan berpengaruh pada konektivitas ASEAN.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014