Solo (ANTARA News) - Persis Solo berhasil merebut tiga poin penuh setelah mengalahkan PSGC Ciamis, Jawa Barat, dengan skor 5-2 pada pertandingan Grup K Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Persis yang menjamu PSGC di depan sekitar 10.000 pendukungnya bermain menarik dan kedua kesebelasan saling menyerang. Kedua tim saling menampilkan permainan tercantiknya meski diwarnai keributan protes antara pemain tamu dengan wasit yang memimpin pertandingan.

Persis berhasil menciptakan gol cepat menit ke-3 melalui tendangan kaki Andrid Wibowo. Gol tuan rumah itu, berawal dari bola muntah yang dimanfaatkan oleh Andrid dengan baik dan megubah kedudukan menjadi 1-0.

Namun, Persis yang unggul tidak bertahan lama setelah PSGC mendapat hadiah penalti karena pemain belakang Nnana Onana menjatuhkan striker PSGC, Emile Linkers, di dalam kotak penalti.

Emile Linkers mengambil eksekusi tendangan penalti melakukan dengan baik ke sudut kanan kiper Agusng Prasetyo sehingga kedudukan imbang 1-1. Kedudukan seri itu bertahan hingga babak pertama usai.

Persis memasuki babak kedua justru mendapatkan tekanan dari PSGC yang mengandalkan pemain asingnya Emile Linkers di depan. PSGC akhirya bisa unggul menit 49 melalui tendangan Rosian sehingga mengubah menjadi 1-2.

Persis yang ketinggalan satu gol akhirnya memasukkan pemain striker lagi Yanuar Ruspuspito dan menarik gelandang Wahyu untuk menambah ketajaman di lini depan.

Persis akhir mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menir 66 melalui tendangan Ferryanto yang lolos sendirian dan hanya berhadapan dengan kiper PSGC Irfan. Gol Ferryanto ini sempat diprotes pemain PSGC yang dianggap berbau off side.

Namun, wasit yang memimpin pertandingan Restu Slamet Wijaya Surabaya tetap pada pendirinya mengesahkan gol Persis.

Bahkan, Persis berhasil menambah gol pada menit 73 melalui tendangan Bayu Nugroho setelah memanfaatkan umpan tarik dari Ferryanto sehingga kedudukan menjadi 3-2.

Persis melawan PSGC sempat terhenti beberapa menit karena protes tim tamu terhadap wasit yang menganulir gol pemain Alexandro Altobeli pada menit 77. Pemain PSGC Alexandro sebelum mencetak gol ke gawang Persis, asisten wasit telah mengangkat bendera bertanda off side.

Persis melawan PSGC akhirnya kembali dilanjutkan dan injury time tambahan waktu Persis mendapatkan hadiah tendangan penalti setelah salah satu pemain belakang PSGC tangannya menyentuh bola di dalam kotak terlarang. Wasit langsung menunjuk titik penalti.

Pada saat wasit memberikan hadiah penalti untuk Persis, sejumlah pemain PSGC mengejar-ngejar. Wasit menjadi bulan-bulan pemain PSGC hingga terjatuh. Pemain Emile Linkers berlari mengejar wasit dan menendang hingga terjatuh hingga aparat mengamankan seorang pengadil itu.

Wasit akhirnya mengusir Emile Linkers dari pertandingan dengan memberikan kartu merah. Persis melakukan tendangan penalti yang dilakukann oleh Ferryanto dan berhasil mengubah kedudukan menjadi 4-2.

Bahkan, Persis menambah satu gol lagi pada menit-menit terakhir melalui Andrid Wibowo yang berhasil lolos sendirian dan hanya berhadapan dengan kiper PSGC sehingga membekukan kemenangan tim tuan rumah menjadi 5-2.

Wasit dalam pertandingan itu mengeluarkan kartu kuning Eko Prasetio, Irfan (PSGC), M. Wahyu, Yanuar (Persis), sedangkan Emile Linkers (PSGC) kartu merah.

Manajer PSGC Ciamis Herdiat S. mengatakan bahwa pihaknya kecewa dengan kepemimpinan wasit sehingga pemainnya terpancing emosi.

Namun, timnya sebagai tuan rumah tetap akan menyambut Persis dengan bermain sportif di kandang sendiri.

Kendati demikian, timnya tetap optimistis bisa lolos ke babak selanjutnya jika tiga sisa pertandingan bisa dimenangi seluruhnya. PSGC masih dua kali main di kandang dan satu kali tandang lawan.

Pelatih Persis Solo Widyantoro mengatakan bahwa timnya bersyukur bisa menang melawan PSGC. Persis pada babak pertama sempat kalah di lini tengah setelah melakukan gol cepat pada menit ke-3.

Bahkan, Persis sempat ketinggalan 1-2 awal babak kedua. Akan tetapi, dengan memasukkan tiga pemain depan, mampu mengejar, kemudian memenangi pertandingan.

"Kami menurunkan tiga striker langsung untuk menambah ketajaman serangan dan berhasil menciptakan peluang menjadi lima gol ke gawang lawan," katanya.

Menurut dia, jika wasit lebih tegas, pemain PSGC banyak yang harus mendapatkan kartu merah karena mereka protes dengan cara menendang dan mendorong hingga terjatuh.

(B018/D007) 

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014