London (ANTARA News) - Sultan Hamengku Buwono X dan Simon Tayler, CEO National Concert Hall (NCH) Dublin, Republik Irlandia berbagi pandangan bahwa musik dan budaya dapat menyatukan berbagai bangsa dengan latar belakang berbeda.

Hal itu disampaikan Sultan Hamengku Buwono X dan Simon Taylor pada konser dan puncak upacara penamaan gamelan bertajuk "Paring Dalem Asma Kyai Jati Roso" di Dublin, Irlandia, demikian Pensosbud KBRI London, Heni Hamidah kepada Antara London, Kamis.

Acara tersebut merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan "Gamelan Open Day and Concert" yang diselenggarakan di National Concert Hall Dublin mulai tanggal 5-7 September yang diselenggarakan bersama KBRI London, NCH Dublin, dan Pemerintah Provinsi DIY.

Konser perdana dan upacara penamaan gamelan tersebut mendapat sambutan dan perhatian tinggi dari warga Irlandia. Hal tersebut tampak dari antusiasme ratusan warga Irlandia yang memadati auditorium utama NCH yang berkapasitas sejumlah 700 orang.

Turut hadir dalam acara tersebut termasuk Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia bersama Lastry Hamzah dan sejumlah pejabat Pemerintah Irlandia, pejabat kedutaan besar asing negara sahabat, dan masyarakat Indonesia yang berdomisili di Irlandia maupun yang datang dari Inggris khusus untuk menyaksikan gala konser gamelan tersebut.

Sebanyak 22 pengrawit (musisi dan penyanyi) dan lima penari dari Tim Gamelan Krida Mardawa Kraton Yogyakarta Hadiningrat tampil memukau para penonton pada malam pertunjukan tersebut.

Konser gamelan ini menjadi kesempatan mendayagunakan budaya untuk menjembatani, menumbuhkan sifat peduli, dan memperkuat saling pengertian antar peradaban, ujar tegas Sultan Hamengku Buwono X.

"Mempertimbangkan nilai-nilai penting tersebut, maka saya menamakan Gamelan Kraton Yogyakarta ini Jatiroso", lanjut Sultan Hamengku Buwono X, sekaligus menyerahkan papan nama gamelan bertuliskan Jatiroso kepada Simon Tayler.

Sultan Hamengku Buwono X secara khusus berkunjung ke Dublin, Irlandia dalam rangka upacara penamaan perangkat gamelan kraton Yogyakarta yang telah dihibahkan Pemerintah DIY kepada National Concert Hall Dublin tahun 2013 lalu.

Sebelumnya telah tiba lebih dahulu di Dublin, Irlandia, Tim Gamelan Krida Mardawa Kraton Yogyakarta, beranggotakan 30 orang, yang dipimpin langsung Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Drs. H. Yudaningrat.

Konser dan upacara penamaan gamelan Kraton Yogyakarta ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan peringatan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Irlandia, yang jatuh pada tanggal 4 September 2014.

Rangkaian kegiatan peringatan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Irlandia sudah berlangsung sejak tanggal 4 September di Dublin, diawali dengan resepsi diplomatik, penyelenggaraan forum bisnis, pertunjukan seni dan budaya gamelan, dan penyelenggaraan workshop gamelan bagi anak-anak, keluarga, dan masyarakat umum warga Irlandia.

Perkembangan musik gamelan di Irlandia belum semaju perkembangan musik gamelan di Inggris. Hibah seperangkat musik gamelan dari Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta kepada NCH yang tiba pada awal tahun 2014 dimanfaatkan untuk program pelatihan pendidikan musik gamelan yang dimulai sejak Januari ditujukan kepada anggota masyarakat secara umum (community learning).

Dan acara " Gamelan Weekend Festival" tersebut merupakan kulminasi dari pelatihan musisi gamelan yang berbasis tetap di NCH dan dapat dapat dijadikan sebagai ajang untuk memperkenalkan musik tradisional Indonesia dan membina pelaku/kelompok seni budaya tradisional Indonesia di Irlandia. (ZG)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014