Kudus (ANTARA News) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk pertama kalinya mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha untuk kategori lalu lintas untuk kategori kota sedang.

Menurut Bupati Kudus Musthofa melalui Kepala Bagian Humas Setda Kudus, Putut Winarno, di Kudus, Kamis, penghargaan tersebut menjadi penanda bahwa penataan transportasi publik di Kudus mendapatkan pengakuan secara nasional.

Bupati mengemukakan, keselamatan merupakan aspek terpenting dalam menjalani berbagai aktivitas sehari-hari di jalan raya.

Untuk mendukung terjaminnya keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas, katanya, tidak hanya dibutuhkan kesadaran pengguna fasilitas transportasi, melainkan diperlukan pula dukungan sistem penataan transportasi yang baik.

Terkait hal itu, kata dia, Pemerintah Pusat mendorong kepada kabupaten/kota di Tanah Air agar meningkatkan penataan transportasi publiknya lewat penghargaan Wahana Tata Nugraha.

Penilaiannya terbagi menjadi empat kategori, yakni kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil.

"Kabupaten Kudus termasuk salah satu kota yang dinilai berhasil dalam menata transportasi publik dengan baik," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, transportasi publik tersebut juga harus berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan.

Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Menteri Pehubungan RI untuk kategori lalu lintas untuk kategori kota sedang diserahkan di SMESCO Convention Center Jakarta Selatan pada Rabu (10/9).

Dalam penyerahan penghargaan tersebut, dihadiri Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Kudus, Didik Sugiharto dan perwakilan dari Satlantas Polres Kudus.

"Bupati Kudus Musthofa juga memberikan apresiasi atas penghargaan tersebut karena kerja keras pemkab untuk menata dan meningkatkan infrastruktur transportasi publik membuahkan hasil yang menggemberikan," ujarnya.

Penghargaan tersebut, kata dia, bukan hanya keberhasilan kepala daerah atau Dishubkominfo Kudus, serta Polres Kudus, melainkan masyarakat Kudus juga patut bangga karena mereka juga ikut berperan serta berpartisipasi dalam berlalu lintas.

Dengan penataan lalu lintas yang sudah baik ini, dia berharap, masyarakat juga semakin tertib dalam berlalu lintas sehingga keselamatan juga lebih terjamin.

Ketaatan masyarakat dalam berlalu lintas tersebut, diharapkan tidak perlu ada sanksi yang lebih keras seperti di daerah yang menerapkan sanksi mencabut pentil ban atau mengunci kendaraan yang parkir di tempat larangan.

Penataan pedagang kaki lima yang merupakan gagasan bupati pada masa kepemimpinannya untuk periode kedua ini turut mendukung diraihnya penghargaan tersebut.

Dengan penataan yang baik, kata Winarno, turut pula mendukung lancarnya arus lalu lintas di Kudus.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014