Manila (ANTARA News) - Harapan Filipina untuk memenangkan medali Asian Games untuk pertama kali dalam 16 tahun menurun, setelah pihak penyelenggara melarang bintang "impor" asal Amerika Serikat, Andray Blatche, kata ketua komite olah raga, Jumat.

Penyelenggara melarang "centre" Brooklyn Nets yang dinaturalisasi Filipina Juni lalu karena tidak memenuhi tiga tahun bertempat tinggal yang menjadi persyaratan, kata Humas Komite Olimpiade Filipina, Joey Romasanta.

Marcus Douthit, pemain kelahiran Amerika yang menghabiskan karirnya dengan bermain di Eropa dan menjadi warga negara Filipina tahun 2011, akan menggantikan Blatche, kata Romansa.

Romasanta mengatakan, dia berharap tim yang akan berangkat ke Incheon, Korea Selatan, dapat tampil dengan baik meskipun tanpa kehadiran Blatche, yang baru ini memimpin Filipina dalam Kejuaraan Dunia di Spanyol.

"Saat kamu kehilangan satu pemain, itu saatnya kamu menunjukkan kebesaran hati," katanya.

Namun pelatih Chot Reyes menunjukkan kekhawatirannya.

"Baru mendengar kabar dari Incheon, kalau Blatche tidak dapat tampil, sangat di sayangkan. Harus mengeluarkan @DoughitMarcus dalam penampilan terbaiknya," kata Reyes dalam twitnya.

Filipina mengincar podium pertamanya di Asia untuk cabang bola basket setelah terakhir kali meraih medali perunggu tahun 1998 di Asian Games Bangkok.

Kepercayaan diri mereka meningkat setelah tampil baik di Kejuaraan Dunia, mengalahkan Senegal untuk meraih kemenangan pertama dalam 40 tahun di kejuaraan tertinggi itu dan juga bisa menampilkan permainan sengit melawan Kroasia, Yunani, Argentina dan Porto Riko.

Blatche diberikan kewarganegaraan Filiina dengan hukum istimewa yang di tandatangani dan dipercepat oleh Presiden Benigno Aquino pada bulan Juni.

Dia di rekrut secara istimewa dan dinaturalisasi untuk meningkatkan peluang Filipina dalam pertandingan internasional.

Bola basket adalah olah raga nomer satu di Filipina, sebuah warisan dari kolonial Amerika yang dulu berkuasa, tapi mereka selalu gagal dalam turnamen internasional karena tinggi badan mereka yang relatif pendek. Demikian laporan AFP.

(SDP-63/H015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014