Jenazah diberangkatkan pada malam ini pukul 01.00 Wita berdasarkan permintaan dari pihak keluarganya."
Mataram (ANTARA News) - Jenazah Moase Geoffrey Robert (48), wisatawan asal Australia, korban yang tewas tenggelam di pantai Surga, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, akhirnya diberangkatkan menuju Rumah Sakit Sanglah, Bali pada Sabtu dini hari.

"Jenazah diberangkatkan pada malam ini pukul 01.00 Wita berdasarkan permintaan dari pihak keluarganya," kata pihak RS Bhayangkara Mataram melalui Kaur Yandokpol I Made Drawa di Mataram, Sabtu.

Keterlambatan pengiriman jenazah korban ke negara asalnya, dikatakannya, karena saat itu pihak keluarga belum bisa memutuskan akan dibawa ke negara New Zealand atau Australia.

Kemudian, setelah mendengar informasi dari pihak Kedubes Australia, pihak keluarganya telah memutuskan untuk memulangkan jenazah korban menuju negara asalnya yakni Australia.

"Setelah mendengar informasi dari pihak Kedubes Australia, akhirnya diputuskan bahwa korban harus berangkat malam ini menuju RS Sanglah Bali agar segera disemayamkan di negaranya," ujar Drawa.

Sehubungan hal itu, Ia mengatakan bahwa dirinya bersama Kepala Bidang Humas RS Bhayangkara Mataram AKP I Wayan Redana yang akan mengantarkan jenazah korban menuju RS Sanglah di Bali menggunakan kendaraan operasional pengantar jenazah RS Bhayangkara.

Menurut informasi dari atasan, setelah sampai di RS Sanglah, ada pihak ekspedisi yang nantinya bertanggung jawab untuk mengirim jenazah korban menuju Australia. "Itu berdasarkan permintaan dari pihak keluarga dan Kedubes Australia di Bali," ujarnya.

Moase Geoffrey Robert (48) meninggal saat berselancar di perairan pantai Surga pada pekan lalu, dengan ditemukan terapung oleh seorang nelayan dan dinyatakan meninggal setelah diperiksa oleh tim medis di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Jerowaru, Jumat (5/9).

Korban ditemukan terapung sekitar 100 meter dari pinggir pantai. Rekan korban mengetahui hal tersebut setelah mendengar nelayan (saksi pertama yang melihat korban) mencoba meminta pertolongan kepada rekannya. (DBP/E001)

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014