New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), melanjutkan kembali sebuah kecenderungan menurun karena kekhawatiran tentang ketidaksesuaian antara persediaan minyak yang tinggi dan pertumbuhan permintaan yang rendah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 56 sen menjadi ditutup pada 92,67 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP dan Xinhua.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, merosot 97 sen menjadi menetap di 97,11 dolar AS per barel di perdagangan London, harga penutupan terendah sejak Juni 2012.

Penurunan Jumat memulai kembali sebuah tren pada September ke arah harga yang lebih rendah yang sempat terganggu oleh kenaikan pada Kamis.

"AS pada dasarnya membanjiri dirinya dengan minyak dan permintaan yang tidak cukup kuat," kata Oliver Sloup, direktur pengelola berjangka di iTrader.

Tim Evans, analis energi di Citi Futures, mengatakan penurunan Brent mencerminkan "kekhawatiran yang sedang berlangsung bahwa pertumbuhan permintaan global telah melambat."

Peramal-peramal energi terkemuka termasuk Badan Energi Internasional (IEA) pekan ini memangkas perkiraan permintaan minyak mereka karena kondisi ekonomi yang lemah di Tiongkok dan Eropa.

Para pedagang minyak sedang mendiskon berita positif, seperti kenaikan 0,6 persen dalam penjualan ritel AS pada Agustus, kata Evans.

"Kegagalan untuk menguat di tengah berita bullish menegaskan bahwa sentimen pasar yang bearish terus mendominasi," katanya.

IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini dan 2015 masing-masing menjadi 0,9 juta barel per hari dan 1,2 juta barel per hari, karena perlambatan pertumbuhan permintaan pada kuartal kedua tahun ini dan prospek yang lemah untuk Eropa dan Tiongkok, kata Laporan Pasar Minyak (OMR) IEA untuk September.

Permintaan untuk 2015 sekarang ditetapkan pada 93,8 juta barel per hari, laporan bulanan menunjukkan.

Persediaan minyak negara-negara industri OECD meningkat disesuaikan secara musiman sebanyak 15,5 juta barel pada Juli menjadi 2.670 juta barel, dipicu oleh naiknya stok "produk-produk lainnya" di AS. Data awal menunjukkan bahwa persediaan melanjutnya jalur menanjak mereka pada Agustus, naik sebesar 19,5 juta barel.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014