Jakarta (ANTARA News) - Berbagai jenis produk berbahan rotan yang dijual pedagang di Jakarta Selatan tidak hanya digunakan sebagai perabotan rumah tangga tapi buah tangan saat mengunjungi sanak famili di negara lain.

"Saya selalu membawa produk rotan bila mengunjungi teman atau sanak famili di luar negeri, karena mereka suka dengan produk rotan kita yang dikenal bagus kualitasnya," kata Duma, seorang pembeli saat memilih produk rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu.

Ia mengatakan para sahabatnya yang bermukim di Malaysia bahkan memesan dan membayar beberapa jenis produk rotan, khususnya berbentuk perabotan rumah tangga.

Produk yang paling diminati antara lain perabotan interior seperti tempat lampu dan keranjang unik yang ukurannya tidak terlalu besar.

Harga perabotan berbahan rotan yang dijual di kawasan itu bervariasi mulai dari Rp15 ribu hingga Rp1,5 juta per produk.

Pedagang produk rotan, Yanto mengatakan saat ini mereka menyasar konsumen berpendapatan menengah ke bawah.

"Sesuai kualitas bahan rotan yang kami jual di sini memang segmentasinya untuk kelas menengah ke bawah," katanya.

Meski permintaan cukup baik, dengan omset Rp25 juta hingga Rp30 juta per bulan, namun ia mengeluhkan pengurangan pasokan produk rotan dari sentra industri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat karena keterbatasan bahan baku.

Ia mengatakan sebagian besar bahan baku rotan yag dipasok ke perajin di Cirebon berasal dari Provinsi Kalimantan.

Kebijakan pemerintah tentang larangan ekspor rotan, tambahnya, turut mempengaruhi ketersediaan produk berbahan hasil hutan non-kayu tersebut.

"Izin pengeluaran rotan dari Kalimantan juga semakin ketat, selain itu ongkos untuk pengiriman dari Kalimantan ke Jawa juga semakin mahal," katanya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014