Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono memaparkan kebutuhan kebijakan untuk membangun daya saing bangsa pada acara Pelepasan Alumni Magister dan Doktor Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Tahun 2013/2014 di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan harus diprioritaskan untuk membangun daya saing bangsa.

"Kita harus pula menerapkan kebijakan di bidang pengembangan wirausaha dan menjaga adanya suasana kompetisi usaha yang efektif," kata Boediono saat berbicara pada acara

Wakil Presiden mengartikan daya saing bangsa sebagai kemampuan suatu bangsa untuk bertahan hidup dan maju dalam perjalanan sejarahnya di tengah-tengah tantangan dari kehidupan dunia yang bergerak dinamis.

Konsepnya, menurut dia, harus berwawasan jangka panjang dan harus mencakup unsur-unsur utama, baik ekonomi maupun non-ekonomi.

Menurut Boediono, untuk membangun daya saing bangsa juga perlu kebijakan yang mendorong kelas menengah untuk berperan sebagai kelompok masyarakat yang produktif.

"Semua itu tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan pembangunan sistem pertahanan terhadap krisis," katanya.

Ia mengatakan prioritas kebijakan itu harus dijabarkan menjadi sejumlah langkah operasional dan konkret yang konsisten satu sama lain saling selaras.

Pelaksanaan langkah-langkah itu di lapangan, kata dia, harus dikendalikan dan diawasi dengan baik sehingga konsep itu tidak hanya indah di atas kertas.

"Membangun daya saing bangsa bukanlah pekerjaan sederhana. Tapi itu harus kita lakukan kalau kita ingin Indonesia berhasil dalam perjalanan sejarahnya," kata Wapres.

Penentu daya saing bangsa, menurut dia, bukan sekedar kemampuan untuk menghasilkan barang dengan harga yang lebih murah dan berkualitas lebih baik dibandingkan negara-negara pesaing di pasar global.

Ia mengatakan, yang juga tidak kalah penting adalah kemampuan produktif, kemampuan total bangsa untuk meningkatkan diri secara berkesinambungan menuju dan menjadi negara maju dan modern.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014