Ya, Presidennya masuk angin, ekonominya juga bisa masuk angin."
Karanganyar (ANTARA News) - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ingin tetap dekat dengan rakyat, sehingga dalam perjalanannya dari rumah pribadi di Solo menuju ke Balai Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang berjarak sekitar 20 kilometer sempat berhenti tiga kali.

"Saya agak terkejut dalam perjalanan menuju ke Balai Desa Jati, karena sepanjang jalan yang dilalui banyak warga yang berdiri dipinggir jalan dan saya sempat berhenti tiga kali," katanya, Sabtu.

Mantan Walikota Surakarta, Jawa Tengah, itu mengatakan bahwa sengaja berhenti di Palur dan Jaten untuk bertemu dengan masyarakat dan berjabat tangan.

"Ya, memang dalam berhenti secara mendadak ini sempat membuat kaget juga Paspanpres yang mengawal saya, tapi itu tidak apa-apa anggaplah latihan," kata Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tersebut.

Jokowi mengatakan, selaku presiden ada aturannya tersendiri mengenai tatacaranya, dan standarnya di semua negara hampir sama untuk mengamankan kepala negara/kepala pemerintahannya.

Bahkan, menurut dia, urusan makan saja juga diperiksa karena tidak bisa sembarang makan. Oleh karena, ia mengakui, kalau presiden sampai sakit, maka juga akan berpengaruh padahal-hal  lainnya.

"Ya, Presidennya masuk angin, ekonominya juga bisa masuk angin. Untuk itu semuanya harus memahami, tetapi yang jelas saya tidak mau tidak dekat dengan rakyat," kata Jokowi.

Ia menimpali, "Sesuai aturan, presiden minimal harus berjarak tiga meter untuk bertemu dengan rakyatnya, tetapi itu semuanya tidak ada masalah, dan Paspanpres yang jaga itu semua sudah pilihan dan terlatih."

Jokowi dalam kunjungannya itu disertai oleh ibunya, Sujiatmi Notomihardjo, dan sang paman Miyono beserta rombongan guna menghadiri silaturahim dengan ribuan masa pendukungnya. (*)

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014