Kuantan Singingi (ANTARA News) - Tanaman pisang batu berpotensi terus dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan warga setempat, menurut Dinas Tanaman Pangan (Distangan) Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Dinas akan berupaya membasmi serangan virus tanaman pisang batu. "Kami yakin ke depan akan berhasil maksimal, belakangan ini tanaman pisang batu mulai langka di pasaran akibat serangan virus pucuk (Fisarium), sementara kebutuhan sangat tinggi di daerah," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Kuansing Maisir di Teluk Kuantan, Minggu.

Pisang batu digemari warga dan harganya cukup mahal, hanya saja produksinya berkurang karena virus Fisarium menyerang tanaman pisang batu. Virus Fisarium membuat pucuk tanaman pisang bergulung.

Selama ini hasil panen masyarakat sangat minim akibat kurangnya pengetahuan pengelolaan pisang batu.

"Distangan akan mengoptimalkan produksi pisang warga dengan berbagai program misalnya dengan penyediaan bibit unggul, memberikan pengetahuan tentang penanaman dan pemeliharaan pisang," katanya.

"Selama ini warga Kuansing menambah pendapatan dengan menjual pisang batu. Mereka membawa beberapa tandan ke pasar agar dapat menjualnya ke pasar," katanya.

Distangan akan menggelar pelatihan pencegahan virus perusak tanaman pisang batu. Pelatihan akan diadakan secara berkelanjutan selama tiga bulan.

Pewarta: Asripilyadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014