Jakarta (ANTARA News) - Psikolog Universitas Indonesia Dian Wisnuwardhani berbagi kiat-kiat menjaga hubungan pacaran ataupun pernikahan tetap langgeng.

Kiat-kiat tersebut disampaikan dalam talkshow  "Finding Your Mr/Mrs Right" yang digelar sebagai serangkaian acara Psychology Festival Universitas Indonesia, Jakarta, akhir pekan ini.

Salah satu kunci utama agar hubungan tetap langeng adalah berusaha untuk selalu mendengarkan pasangan.

"Jadi tidak cuma berusaha untuk mengungkapkan perasaaan dan pikiran diri sendiri, tetapi bagaimana perasaan dan pikiran pasangannya," katanya.

Kedua, mengingat masa lalu yang bahagia.
"Karena kalau kita mengingat masa lalu itu juga membuat kita merasa senang, kemudian kita sadari ya kita bahagia kok kenapa harus bertengkar," ujar dia.

Ketiga, menyelesaikan konflik yang terjadi.
"Misalnya, yang satu tidak suka cuci piring, yang satunya sangat suka bersih-bersih, itu kan bukan jadi suatu masalah," kata Dian lalu mencontohkan jalan keluar seperti mencari pembantu rumah tangga atau membuat jadwal mencuci.

"Artinya jangan sampai masalah kecil jadi besar. Kalau ada masalah yang besar harus segera dipertanyakan dan dibicarakan," tutur dia.

"Kaalau berlarut-larut bisa membuahkan masalah lebih besar lagi dan bisa meledak di saat mereka berdua tidak siap. Nah ketika tidak siap, itu bisa berujung perceraian. Ketika siap mereka akan berusaha menyelesaikan. Jadi juga ketika ada konflik, ada masalah, harus berusaha mencari solusinya," kata dia.

Keempat, jangan pernah berpikir menjadi yang paling sempurna atau menginginkan pasangan sempurna.

"Karena tidak ada seorang pun yang sempurna,  maka lakukan saja yang terbaik."

Kelima, meminta maaf dengan tulus jika berbuat kesalahan.
"Jangan besikap egois tetapi saling mendengarkan dan memberi perhatian satu sama lain," kata Dian.

Keenam, memahami perbedaan satu sama lain.
Ia mengatakan setiap pasangan haris saling menghargai kegiatan masing-masing.

"Memahami aktifitas yang satu memang tidak bisa ikuti dan yang lainnya berusaha untuk memahami bahwa memang kami tidak sama tetapi kami bisa bersatu," kata dia.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014