Jakarta (ANTARA News) - Tim voli pantai Indonesia mengaku telah memiliki gambaran kekuatan lawan yang akan dijumpai di Asian Games Incheon, Korea Selatan, 19 September - 4 Oktober 2014.

"Kekuatan tim lawan sudah kami kantungi, karena beberapa tim unggulan sudah pernah kami hadapi dalam sejumlah turnamen," kata atlet voli pantai Indonesia Dian Putra Santosa saat ditemui di Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.

Dengan sering bertemunya Indonesia dengan negara-negara saingan, dia mengatakan hal tersebut memiliki dampak positif maupun negatif.

"Positifnya kami telah mengetahui pola permainan mereka, negatifnya kalau kami sering kalah saat bertemu dengan mereka, pasti berpengaruh di mental yang menurun," katanya.

Dia menjelaskan, musuh terberat yang akan dihadapi Indonesia pada Asian Games akan datang dari Iran dan Qatar.

"Iran cukup kuat, sementara Qatar diperkuat pemain naturalisasi, itu yang harus kami waspadai," kata pria yang tergabung dalam tim Indonesia Dua itu.

Dalam turnamen terakhir yang diikuti, dia menjelaskan sempat bertemu dengan tim Iran, dan kalah dengan skor tipis 1-2.

"Kami hanya mampu merebut satu set, itu jadi pelajaran bagi kami untuk tidak mengalami kesalahan yang sama," katanya.

Pada pertandingan itu, dia mengaku sering melakukan kesalahan sendiri dan membuang banyak peluang meraih poin.

"Untuk itu kita akan waspada, dan harus berkonsentrasi penuh pada pertandingan agar tidak terlalu banyak membuang poin," katanya.

Dari hasil "try out" yang dilakukan Indonesia dalam dua turnamen Asia Pasifik di Tiongkok dan Thailand, Indonesia gagal untuk mencapai empat besar karena dikalahkan Australia yang pada akhirnya menjadi juara.

Namun di Asian Games Incheon, tim Australia tidak akan turun karena perbedaan geografis, sehingga dia optimistis Indonesia dapat berbicara banyak di ajang olahraga terbesar di Asia tersebut.

"Peluang kita untuk merebut medali cukup tinggi, karena kekuatan negara lain bisa kita imbangi," katanya.

(SDP-63/I015)

Pewarta: Akbar NG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014