Mamuju (ANTARA News) - Keberadaan uranium di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dapat menimbulkan penyakit kanker paru apabila tidak dilakukan pencegahan.

"Radiasi uranium dapat berpengaruh kepada kesehatan masyarakat apabila tidak dicegah," kata Kepala Bidang Pengkajian Industri dan Penelitian Badan pengawas tenaga nuklir (Bapeten), Dr Eng Yus Rusdian Akhmad di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, pencegahan dapat dilakukan masyarakat di wilayah Mamuju dengan membuat rumah yang ventilasinya bagus, dan terbuat dari kayu karena itu akan mencegah dampak radiasi.

Menurut dia, beberapa daerah di Kabupaten Mamuju mempunyai laju dosis radiasi alam di atas rata-rata dunia sebesar 0,08 Sv/jam.

Ia menyebutkan, tingkat paparan radiasi cukup signifikan terdapat dua desa yaitu Desa Botteng dan Desa Takandeang dengan dosis radiasi sebesar 0,5 Sv/jam.

"Bapeten sendiri akan terus mengembangkan kajian terkait radiasi alam di Mamuju dari sudut pandang pengawasan Norm dan Tenorm," katanya.

Sementara BATAN kata dia, akan mengembangkan penelitian dari sudut pandang keselamatan radiasi dan geologi nuklir.

"Pemerintah daerah dan penduduk Kabupaten Mamuju tidak perlu khawatir dengan pemukiman di desa Botteng dan Takandeang yang sebagian pemukiman mereka mempunyai konsentrasi radon melampaui refernce level. Intervensi melalui tindakan remedial sebagaimana disebutkan dalam PP Np. 33 tahun 1997 dapat dilakukan dengan cara yang sederhana," jelasnya.

Dia mengatakan, kultur rumah panggung dan terbuat dari kayu berpotensi mengurangi akumulasi radon dalam ruangan.

Sehingga kata dia, penduduk setempat diharapkan dapat meningkatkan fungsi ventilasi rumah seoptimal mungkin untuk menurunkan konsentrasi radon dalam ruangan secara signifikan.
(KR-MFH/F003)

Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014