... Jakarta juga dimacetkan orang Bogor. Malah orang Bogor itu pelat-nya B semua... "
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jaya, Basuki Purnama (Ahok), mempertanyakan rencana kebijakan pemerintah Kota Bogor yang melarang mobil bernomor registrasi B (Jakarta) masuk ke wilayah itu pada akhir pekan.

"Warga Jakarta jadi penyebab kemacetan di Bogor, saya rasa tidak seperti itu juga," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Rabu. Selama ini wacana seperti itu tidak pernah berkembang di berbagai tingkatan.

Pelat nomor registrasi kendaraan "B" terdaftar di wilayah DKI Jaya, sedangkan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor adalah "F".

Ia menilai terdapat keterkaitan antardua kota ini mengingat sebagian besar warga Bogor bekerja di Jakarta.

"Sebenarnya Jakarta juga dimacetkan orang Bogor. Malah orang Bogor itu pelat-nya B semua," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Menurutnya, kedua belah pihak harus menemukan solusi yang tepat, dibandingkan sekadar membatasi mobil masuk pada saat akhir pekan.

"Konsep parkir di kantor dan mal sebenarnya sudah jalan di Jakarta karena telah didukung akses tranfortasi massa berbasis kereta. Jadi, warga dapat parkir kemudian nyambung naik kereta," kata dia.

Pemerintah Kota Bogor berencana mulai menyosialisasikan kebijakan itu pada 2015 untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor tiap akhir pekan.

Data Badan Pusat Statistik pada 2011, secara resmi jumlah penduduk Jakarta 10.187.595 jiwa. Namun pada siang hari, angka itu dapat bertambah seiring keberadaan para pekerja dari kota dan kabupaten satelit, yaitu Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok. 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014