Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan polusi asap kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau makin memprihatinkan yang ditunjukan dari kualitas udara yang terus menurun di sejumlah daerah, Rabu petang.

Kepala Divisi Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo, menyatakan kualitas udara di sejumlah daerah berdasarkan pantauan alat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukan status tidak sehat hingga berbahaya. Data ISPU di Kota Pekanbaru menunjukan angka 71 psi (pullutant standard index), Rumbai 165 psi, Minas 108 psi, Duri Camp 136 psi, Duri field 183 psi, Dumai 73 psi, Bangko 184 psi, Libo 192 psi, Petapahan 161 psi, Kandis 473 psi, dan Perawang 274 psi.

"Polusi asap di daerah Kandis, Kabupaten Siak sudah dalam status berbahaya karena melebihi 300 psi," kata Agus melalui pesan elektronik kepada Antara.

Ia mengatakan tiga daerah di Riau kini diselimuti asap dan mempengaruhi jarak pandang. Pantauan jarak pandang terakhir pada 17 September pukul 16.00 WIB menunjukan Kota Pekanbaru, Pelalawan, Dumai dan Indragiri Hulu diselimuti asap. Hanya saja jarak pandang masih mencapai tiga kilometer sehingga masih aman untuk aktivitas penerbangan.

Ia mengatakan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukan cuaca di Riau pada umumnya cerah hingga Berawan dan diselimuti kabut asap. Potensi hujan masih ada namun dengan intensitas ringan dan bersifat lokal diperkirakan terjadi malam hingga dini hari di wilayah Riau Bagian Utara dan Barat.

Ia mengatakan pantauan citra satelit Terra dan Aqua menunjukan di wilayah Sumatera terdapat 284 titik panas (hotspot). Namun, ia mengatakan di Riau hanya terdeteksi 17 titik panas yang berada di Kabupaten Indragiri Hilir. Asap yang kini menyelimuti Riau juga berasal dari kebakaran di daerah lain seperti Sumatera Selatan.

Polusi asap yang kini melanda Riau juga menjadi ancaman bagi penyelenggaraan lomba balap sepeda "Tour de Siak" (TdS) di Kabupaten Siak. Panitia TdS 2014 mengkhawatirkan polusi asap kebakaran lahan dan hutan akan mengganggu penyelenggaraan lomba balap sepeda bertaraf internasional itu.

"Mari kita berharap dan berdoa bersama-sama supaya asap tak mengganggu," kata Race Director Tour de Siak 2014 Erwin Anwar kepada Antara.

Lomba bertaraf internasional itu diikuti oleh puluhan pesepeda profesional dari 10 negara. Lomba TdS 2014 akan berlangsung pada 18-21 September.

Erwin Anwar mengatakan panitia terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Siak untuk mendapatkan informasi terkait kondisi kebakaran dan polusi asap yang berpotensi mengganggu jalannya lomba.

"Informasi kongkrit hanya ada empat titik panas di Siak, tapi itu tidak berada di rute yang akan dilalui pembalap. Jadi rute untuk etape tak ada sumber asap," katanya.(*)

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014