Jakarta (ANTARA News) - Sony mengatakan tidak akan membayar dividen untuk pertama kalinya dalam sejarah karena harga sahamnya jatuh.

Sony memperkirakan mengalami kerugian sebesar 2,15 milyar dolar tahun ini, lebih besar dari perkiraan sebelumnya, karena menurunnya nilai bisnis ponsel perusahaan tersebut.

Sony juga mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan deviden sementara dan setahun penuh untuk tahun fiskal berjalan yang berakhir pada Maret mendatang.

Ini pertama kalinya sejak Sony go public pada tahun 1958 bahwa perusahaan tersebut tidak akan membayarkan dividen kepada pemegang saham.

Saham turun lebih dari 6 persen pada Rabu (17/9) di AS.

Persaingan yang semakin ketat di pasar ponsel membuat Sony terus kehilangan penjualan dan target laba.

Sekitar 1.000 staf, atau tujuh persen dari jumlah pekerja, akan diberhentikan dari produksi ponsel perusahaan tersebut.

Pada bulan Juli, perusahaan elektronik dan hiburan tersebut telah memperkirakan kerugian sebesar 500 juta dolar.

Sony telah memprediksi pendapatan operasional mereka sebesar 1,31 milyar dolar, namun mereka juga telah merevisi defisit mereka sebesar 373 juta dolar.

"Saya ingin mengungkapkan penyesalan saya yang mendalam kepada para pemegang saham, dan sebagai presiden, saya sangatserius dalam hal ini," kata Presiden dan CEO Sony Kaz Hirai pada konferensi pers di kantor pusat Sony di Tokyo seperti dilaporkan Hollywood Reporter.

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014