Sampang (ANTARA News) - Kapolres Sampang, Jawa Timur AKBP Imran Edwin Siregar menyatakan lima orang pekerja yang menjadi korban reruntuhan jembatan ambruk di Desa Malaka, Kecamatan Jrengik, semuanya selamat.

"Mereka hanya menderita luka-luka, dan saat ini telah berada di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sampang," kata Kapolres di Sampang, Kamis malam.

Dijelaskan, proses evakuasi berlangsung lama, yakni sekitar empat jam karena medan sangat sulit, sehingga proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.

Untuk membantu proses evakuasi ini, Polres Sampang menerjunkan sedikitnya 50 personel ditambah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol PP Pemkab Sampang.

"Yang membuat proses evakuasi sulit, karena kedalaman sungai dari jembatan itu, sekitar 5 meter, sedangkan pekerja yang tertimbun reruntuhan jembatan itu kan di dasar sungai," katanya menjelaskan.

Sebanyak lima pekerja di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis sekitar pukul 11.30 WIB mengalami kecelakaan kerja, yakni tertimbung reruntuhan saat mengerjakan proyek perbaikan jembatan di Desa Malaka, sekitar 10 kilometer dari Kota Sampang.

Kelima orang pekerja yang tertimbun reruntuhan jembatan itu masing-masing bernama Abdul Baki, Mat Hori, Tilan, Abeh dan Muhammad.

Dari lima orang yang tertimpa reruntuhan jembatan itu, seorang korban di antaranya, yakni Mat Hori, sempat kesulitan dievakuasi, karena terhalang reruntuhan beton jembatan.

Namun berkat kekompakan warga, dan petugas, pekerja proyek jembatan itu akhirnya berhasil dievakuasi empat jam kemudian.

Musibah runtuhnya jembatan di Desa Malaka itu menjadi perhatian warga setempat, dan ribuan warga memadati lokasi kejadian, menyaksikan dan sebagian membatu proses evakuasi terhadap lima orang pekerja yang tertimbun reruntuhan proyek tersebut.

(KR-ZIZ/M019)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014