Sampai sekarang belum ada pengaruhnya, dari tahun ke tahun tingkat kunjungan pariwisata ke Padang justru terus mengalami peningkatan,"
Padang (ANTARA News) - Kabut asap yang menyelimuti Kota Padang, Sumatera Barat, sejak Selasa (15/9) tidak mempengaruhi kunjungan wisata ke daerah itu.

"Sampai sekarang belum ada pengaruhnya, dari tahun ke tahun tingkat kunjungan pariwisata ke Padang justru terus mengalami peningkatan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Dian Fikri di Padang, Kamis.

Ia menyatakan, terjadinya kabut asap di kota Padang memberikan dampak terhadap berkurangnya keindahan destinasi wisata. Salah satu contohnya para wisatawan tidak dapat menikmati keindahan langit di saat matahari terbenam (sunset).

"Pembukaan Siti Nurbaya ini dilaksanakan sore hari sebelumnya diharapkan agar para pengunjung dapat juga menikmati sunset, tetapi karena kabut asap menjadi tidak indah," katanya.

Ia menambahkan, pada 2013 tingkat kunjungan wisatawan ke kota bingkuang mencapai 3 juta orang. Dari jumlah tersebut sekitar 50 ribu di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.

"Tahun ini ditargetkan terjadi penambahan 10--20 persen dan kita optimis kabut asap bukan menjadi penghambat para wisatawan untuk berwisata ke Padang," katanya.

Sementara, Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Edison Kurniawan menyebutkan, seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung dan Bangka Belitung, Riau.

"Dari data satelit pemantau, di Sumatera Selatan ada 218 titik panas (hotspot), ditambah lagi kebakaran hutan lainnya yang ada di Bengkulu, Jambi sebagian Riau serta Bandar Lampung," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini arah angin bertiup dari Selatan ke Utara dan menuju Timur Laut. "Inilah yang membuat seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat di selimuti asap," ujarnya.

(KR-AGP/S023)

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014