New York (ANTARA News) - Indeks Dow dan S&P 500 melesat ke rekor tertinggi baru pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena berlanjutnya momentum dari keputusan Federal Reserve pada Rabu dan antusiasme jelang penawaran umum perdana Alibaba pada Jumat.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 109,14 poin (0,64 persen) menjadi 17.265,99, rekor penutupan kedua berturut-turut, lapor AFP.

Indeks S&P 500 naik 9,79 poin (0,49 persen) menjadi berakhir pada 2.011,36, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 31,24 poin (0,68 persen) menjadi 4.593,43.

Rekor penutupan menandai berlanjutnya euforia investor pada Rabu setelah The Fed mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup" hingga 2015.

Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities, mengatakan investor juga menyambut rencana peluncuran raksasa internet Tiongkok Alibaba pada Jumat di New York Stock Exchange. Penawaran tersebut, berpotensi menjadi IPO terbesar selama ini.

Pencatatan tersebut "terasa seolah-olah itu akan menjadi sukses," kata Hogan.

Sentimen positif tersebut mengimbangi kehati-hatian seputar referendum kemerdekaan Skotlandia pada Kamis. Pasar telah mewaspadai pemungutan suara itu karena ketidakpastian tentang bagaimana Skotlandia akan melepaskan diri setelah berabad-abad bergabung dengan Inggris Raya.

Saham-saham perbankan melonjak, termasuk anggota Dow JPMorgan Chase naik 1,7 persen, Bank of America bertambah 1,6 persen dan Citigroup menguat 2,4 persen.

Jaringan toko obat Rite Aid anjlok 18,5 persen karena menurunkan perkiraan laba tahun fiskal 2015, sebagian akibat pengurangan penjualan obat generik baru digantikan dengan obat eksklusivitas paten.

Perusahaan memproyeksikan laba setahun penuh 22-33 sen per saham, di bawah 34 sen yang diperkirakan oleh para analis Wall Street.

ConAgra Foods naik 4,6 persen karena laba kuartal pertama fiskalnya 39 sen per saham datang empat sen di atas ekspektasi para analis.

Pier I Impor, pengecer furniture dan peralatan rumah tangga, jatuh 18,5 persen setelah memangkas prediksi labanya dari 1,14 - 1,22 dolar AS per saham menjadi 95 sen - 1,05 dolar AS.

Perusahaan mengatakan penjualan kuartal keduanya mengecewakan karena perdagangan melemah dan penurunan dalam margin barang dagangan karena promosi agresif para pesaing.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,63 persen dari 2,60 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun tetap stabil di 3,36 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014