Sanaa (ANTARA News) - Gerilyawan Syiah, Al-Houthi, bergerak memasuki Ibu Kota Yaman, Sanaa, Kamis (18/9), setelah mereka bentrok dengan personel militer di pinggiran baratlaut kota tersebut selama sekitar tiga hari, kata beberapa sumber keamanan.

Gerilyawan menembakkan roket ke arah gedung stasiun TV Yaman di Sanaa Utara pada Kamis larut malam, kata beberapa sumber keamanan kepada Xinhua, Jumat pagi. Itu adalah peningkatan paling akhir konflik antara tentara pemerintah dan gerilyawan Al-Houthi.

Stasiun televisi milik negara itu, yang berada di satu bukit di pinggir jalan utama menuju Bandar Udara Internasional Sanaa menghadapi serangan sengit selama beberapa jam, kata sumber tersebut. Mereka menambahkan militer telah mengerahkan bantuan tambahan termasuk beberapa tank untuk melindung stasiun TV itu, tapi mereka tak menyebut-nyebut jumlah korban.

Televisi Yaman melaporkan, "Gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang bersenjata, menyerang gedung TV itu dengan menggunakan bom, dalam peningkatan lain serangan bersenjata di Ibu Kota Yaman, Sanaa."

Ledakan kuat mengguncang daerah tersebut, di dekat Iman University, yang dioperasikan olehPartai Islah --yang beralitan Sunni. Gerilyawan Syiah telah mengepung kedua lokasi itu dan bentrok dengan prajurit militer di sana, sehingga menewaskan lebih dari 50 orang dalam dua hari belakangan.

Puluhan keluarga yang tinggal di bagian baratlaut Sanaa berhasil menyelamatkan diri ke provinsi lain, sementara ratusan keluarga masih terjebak di permukiman yang dirundung kemelut. Mereka menunggu kedua pihak mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Lebih dari 50 orang, termasuk 10 warga sipil, tewas selama dua hari belakangan dalam bentrokan di pinggira baratlaut Sanaa.

Pada Rabu (17/9), bentrokan antara personel militer dan gerilyawan Syiah Al-Houthi di Sanaa telah menewaskan sedikitnya 20 prajurit.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014