Masih akan diidentifikasi, tentunya memerlukan waktu"
Semarang (ANTARA News) - Kepolisian menyatakan bahwa puluhan peluru pistol revolver yang ditemukan di tempat sampah kawasan Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, bentuknya tidak sama dengan peluru yang biasa digunakan oleh anggota Polri.

"Dari fisiknya beda antara peluru yang ditemukan di bandara dengan yang dipakai kepolisian," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Djihartono di Semarang, Jumat.

Djihartono menunjukkan secara langsung perbedaan antara peluru standar kepolisian dengan yang ditemukan di bandara pada Rabu (17/9) lalu itu.

Ia memastikan peluru-peluru tersebut bukan yang biasa dipakai oleh polisi.

Mengenai peluru-peluru itu, kata dia, kepolisian masih terus mengidentifikasi kaliber dan asalnya.

"Masih akan diidentifikasi, tentunya memerlukan waktu," katanya.

Sampai sekarang, polisi sudah memeriksa saksi-saksi, di antaranya petugas kebersihan yang biasa membuang sampah di komplek bandara.

Ia menjelaskan sampah di kawasan bandara diambil secara rutin oleh petugas kebersihan.

"Kemungkinan dibuang di situ belum lama," tambahnya.

Sebanyak 197 butir peluru aktif berbagai jenis senjata api ditemukan di dalam tempat sampah di kawasan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Komando Daerah Militer IV/Diponegoro juga sudah mengkonfirmasi bahwa itu bukan milik Tentara Nasional Indonesia.

"Sudah ada laporan dari intelijen, peluru yang ditemukan untuk pistol jenis revolver," kata Kepala Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Letnan Kolonel Elphis Rudy.

Jenis peluru yang ditemukan tersebut, menurut dia, bukan standar yang digunakan oleh TNI.

Ia juga belum mengetahui secara pasti motif pihak yang membuang peluru-peluru aktif tersebut di sekitar kompleks bandara.

Pewarta: IC Senjaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014