New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), melanjutkan reli sebelumnya, didorong oleh peningkatan perkiraan suku bunga Federal Reserve.

Indeks dolar naik untuk minggu ke-10 berturut-turut, yang terpanjang sejak Maret 1967.

Para pembuat kebijakan Fed pada Rabu (17/9) menaikkan estimasi rata-rata mereka untuk suku bunga federal funds menjadi 1,375 persen pada akhir tahun depan, dibandingkan dengan perkiraan pada Juni untuk 1,125 persen.

The Fed pada Rabu juga mengatakan bank akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup." Target suku bunga acuan telah berada di kisaran nol hingga 0,25 persen sejak 2008 untuk mendukung perekonomian.

Yen jatuh ke posisi terendah enam tahun setelah bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), berjanji untuk mempertahankan stimulusnya guna mencegah deflasi.

Euro jatuh ke terlemah dalam 14 bulan karena Bank Sentral Eropa (ECB) menawarkan program pinjaman untuk bank-bank kawasan euro.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,2836 dolar dari 1,2917 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6311 dolar dari 1,6373 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,8934 dolar dari 0,8979 dolar.

Dolar dibeli 108,95 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,77 yen dari sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9405 franc Swiss dari 0,9343 franc Swiss, dan bergerak naik 1,0958 dolar Kanada dari 1,0955 dolar Kanada, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014