Moskow (ANTARA News) - Rusia tertarik mengembangkan hubungan dengan Uni Eropa jika mitra Uni Eropa memilih untuk tidak mengusir Rusia dari pasar mereka, kata Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.

"Kami menghargai mitra Eropa kami, kami ingin mengembangkan hubungan dengan Eropa," katanya dalam wawancara dengan saluran Russia-24, Sabtu (20/9).

"Volume perdagangan kami Rusia dengan Eropa lebih dari 400 miliar, kami mengirimkan antara 130 dan 140 miliar meter kubik gas ke Eropa dan memasok sekitar 200 miliar ton minyak, yang berarti bahwa ini adalah pasar yang sangat penting bagi pasar kami," katanya.

"Jika mitra Eropa tidak membuat beberapa keputusan tak masuk akal untuk mengusir kami dari pasar ini, kami akan tinggal di sana ... Jika (negara-negara UE) terus mendorong kami dalam hal ini, porsi signifikan dari sumber daya dan porsi signifikan dari omset kami akan pergi ke kawasan Asia-Pasifik," katanya.

Dia juga mengatakan, "Tapi saya pikir ini bukan untuk kepentingan orang Eropa, bukan untuk kepentingan orang Amerika, atau siapa saja yang telah mendukung sanksi tidak masuk akal ini."

Medvedev menekankan bahwa Rusia "menoleh ke Asia" bukan karena merespons sanksi-sanksi Eropa, tetapi terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia-Pasifik.

Uni Eropa telah memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Rusia atas dugaan keterlibatannya dalam krisis Ukraina, klaim yang telah berulang kali dibantah Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan bahwa menggunakan sanksi sebagai instrumen kebijakan luar negeri tidak efektif dan tidak pernah memberikan hasil apapun.

Dia menambahkan bahwa sanksi selalu menyebabkan kerusakan tertentu, termasuk bagi mereka yang menggunakan tindakan ini.(Uu.H-AK)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014