Beijing (ANTARA News) - Petenis pertama Tiongkok dan satu-satunya yang dua kali menjadi pemenang Grand Slam, Li Na, secara personal menyampaikan salam perpisahannya dengan tenis profesional sambil berurai air mata pada Minggu (21/9).

"Terima kasih untuk semua yang datang ke sini sehingga saya punya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal secara langsung," kata juara Prancis Terbuka dan Australia Terbuka itu kepada para reporter yang memenuhi ruangan pusat tenis "Diamond" di Beijing.

Li sudah menyatakan bahwa dia pensiun dari tenis profesional pada Jumat lewat surat yang dia unggah ke mikroblog personal serupa Twitter di Tiongkok.

Dia menyebut cedera lutut menjadi alasannya berhenti dari 15 tahun karir tenis profesional yang memberinya dua gelar juara Grand Slam dan menjadikannya orang Asia pertama yang meraih gelar itu serta tujuh gelar WTA lainnya.

Dia juga bisa sampai ke final Australia Terbuka 2011 dan 2013.

"Saya yakin pensiun sebagai pemain 10 besar teratas dunia adalah pilihan langka, tapi tubuh saya tidak bisa menahan tekanan kompetisi tingkat tinggi lagi jadi saya membuat keputusan akhir pekan lalu," kata perempuan berusia 32 tahun yang baru menjalani operasi lutut keempat pada Juli.

"Lebih sulit membuat keputusan ini daripada bermain di Grand Slam," kata Li, yang melepas raket saat kota asalnya Wuhan menyelenggarakan pertandingan WTA pertama.

Meski enggan melepas raket, Li mengaku puas dengan karirnya.

"Saya puas dan bangga akan apa yang sudah saya capai. Ini adalah saat terbaik untuk berhenti karena saya tak punya penyesalan apapun," katanya.

Kepergian Li meninggalkan lubang besar bagi dunia tenis Tiongkok. Tapi Li yakin akan masa depan olahraga itu di negaranya.

"Saya sangat optimistis dengan masa depan olahraga di sini," katanya.

"Semua berbeda sekarang. Pemain-pemain muda Tiongkok punya lebih banyak peluang untuk menghadapi atlet kelas dunia," katanya.

Li juga akan melakukan sesuatu untuk mempromosikan olahraga itu. Salah satu rencananya adalah membuka Li Na Tennis Academy, yang akan memberikan beasiswa kepada generasi bintang tenis Tiongkok.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mempromosikan tenis dan membantu pemain-pemain muda di sekolah tenis saya," katanya.

Menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga akan menjadi hal penting lain yang akan dia lakukan setelah pensiun dari tenis profesional.

"Saya selalu merasa buruk karena tidak bersama dengan keluarga dan teman-teman lagi. Saya akan beristirahat dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka dalam beberapa bulan ini," katanya.

Sebagai perempuan menikah yang bahagia, Li juga akan mulai membangun keluarganya sendiri.

"Anak-anak akan menjadi bagian dari hidup saya dan saya ingin punya anak," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014