Bogor (ANTARA News) - Pasca kenaikan harga gas Elpiji non subsidi 12 kilogram (kg) permintaan gas subsidi 3 kg mengalami peningkatan akibat banyaknya konsumen yang beralih.

Kondisi tersebut dialami Joni Masfar pemiliki pangkalan gas elpiji di Jalan Pandu Raya Kota Bogor, Jawa Barat.

"Sejak harga elpiji 12 kg naik, banyak yang keberatan untuk membeli dan beralih ke elpiji 3 kg," kata Joni saat ditemui, Senin.

Menurut dia, sejak kenaikan gas elpiji 12 kg, banyak konsumen yang datang padanya beralih menggunakan tabung 3 kg. Mereka umumnya datang dari konsumen rumah tangga maupun pedagang kecil hingga menengah.

Demi untuk menjaga stok elpiji untuk pelanggan, dia membatasi penjualan tabung 3 kg bagi pembeli baru yang belum menjadi langganannya.

"Saya kerap berasalan tabung lagi kosong kalau ada pembeli luar yang ingin menukar tabung 3 kg," kata Joni.

Menurut dia, harga resmi tabung elpiji 12 kg kini dari pertamina Rp115.900, pihaknya membulatkan menjadi Rp116.000 per tabung, dari harga sebelumnya Rp95.000 per tabung.

Rata-rata per hari ia memesan tabung gas 12 kg sebanyak 34 tabung, tapi sejak kenaikan harga hanya mampu membeli 25 tabung.

"Penjualan dari tabung 12 kg hanya sanggup membeli 25 tabung saja, tidak bisa nambah lagi, apalagi pembelinya sudah mulai berkurang," katanya.

Sementara itu, untuk gas elpiji 3 kg di pangkalan milik Joni mendapat jatah 560 tabung per hari. Jumlah tersebut sudah termasuk kuota dan tidak bisa ditambah dalam waktu dekat.

"Saya prioritaskan pelanggan saya, kalau tabungnya sudah mencukupi untuk pelanggan baru saya berani jual kepada konsumen lain," katanya.

Joni menambahkan, selain beralih ke tabung 3 kg. Ada juga konsumennya yang beralih menggunakan tabung bright gas dari pertamina. Walau harganya lebih mahal dari 12 kg dengan selisih Rp10.000, tetapi bright gas jauh lebih hemat dan aman dari elpiji 12 kg.

"Kebanyakan yang beralih ke bright gas itu konsumen kelas menengah ke atas. Mereka lebih memilih aman dan hemat," katanya.

Di sisi lain, sejumlah pedagang kaki lima kesulitan untuk mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg karena pengecer tempat mereka membeli sering kehabisan. Kondisi tersebut terjadi sejak kenaikan harga elpiji 12 kg.

"Gas memang ada, cuma agak sulit karena cepat habis. Jadi kalau tidak dapat di tempat ini, cari ke tempat yang lain," kata Titin penjual gorengan di Jalan Menteng.

(KR-LR/S025)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014