Dubai (ANTARA News) - Iran dan Arab Saudi mengadakan pertemuan tingkat menteri luar negeri pertama mereka sejak keterpilihan Presiden Hassan Rouhani pada 2003, kata media resmi Iran, mengisyaratkan kemungkinan pencairan hubungan dingin antara kekuatan Teluk itu.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif sesudah bertemu di New York dengan timpalannya dari Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal, menyatakan pembicaraan itu dapat mengarah ke peningkatan hubungan.

"Mitra Saudi saya dan saya percaya bahwa pertemuan ini akan menjadi halaman pertama dari bab baru dalam hubungan dua negara kami," kata Zarif seperti dikutip kantor berita resmi Iran IRNA.

"Kami berharap bahwa bab baru ini akan efektif dalam membangun perdamaian dan keamanan regional dan global serta melindungi kepentingan negara-negara Muslim di seluruh dunia," katanya.

IRNA melaporkan bahwa Pangeran Saud, merujuk ke kemajuan kelompok Negara Islam (Islamic State/IS) di Irak dan Suriah, menyatakan menyadari kepekaan keadaan tersebut.

"Kami menyadari kepentingan dan kepekaan krisis itu dan kesempatan di depan kami. Kami percaya bahwa dengan menggunakan kesempatan berharga ini dan menghindari kesalahan pada masa lalu, kami bisa menangani krisis itu," katanya.

"Kedua negara ini berpengaruh di kawasan dan kerja sama di antara mereka akan berdampak jelas pada pembentukan keamanan kawasan dan dunia," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.B002)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014