Sampit (ANTARA News) - Upaya pemenuhan air bersih oleh perusahaan Daerah Air Minum Sampit masih dikeluhkan warga penduduk setempat, bahkan warga yang tinggal di perkotaan.

Sejumlah warga Kota Sampit, Selasa, menyatakan kesulitan air bersih, sementara air sumur saat ini dalam kondisi tidak bersih dan tidak layak konsumsi.

"Kami berharap kondisi ini menjadi perhatian pemerintah," kata Gunawan, warga Perumahan Tidar Baru Sampit.

Kemampuan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Dharma Tirta Sampit masih jauh dari harapan. Saat ini ada belasan ribu daftar tunggu pelanggan baru yang belum terlayani.

Jangankan meningkatkan kualitas, pelanggan yang ada saat ini saja sering mengeluh karena pasokan air kadang macet bahkan mati total serta kualitas air pada saat-saat tertentu menjadi tidak bagus.

PDAM sebenarnya baru menyelesaikan pembangunan instalasi baru bekerjasama dengan pihak swasta. Sayangnya instalasi yang terletak di Kecamatan Ketapang itu belum bisa dioperasikan karena terkendala belum tersedianya pasokan listrik dari PT PLN.

Keluhan Gunawan mungkin menggambarkan kondisi serupa yang dialami warga di daerah ini. Masyarakat sangat membutuhkan air bersih untuk aktivitas sehari-hari karena kualitas air sumur umumnya tidak layak.

Bukan tanpa usaha, Gunawan sudah beberapa kali menyewa jasa tukang sumur bor untuk membuat pipa sedot air tanah dengan kedalaman puluhan meter dengan biaya yang dihabiskan mencapai belasan juta, namun hasilnya mengecewakan.

Kualitas yang keluar dari sumur bor tersebut tetap tidak bagus, diduga karena kondisi tanah di daerah ini umumnya berupa gambut tebal. Akibatnya, air tanah pun berwarna gelap sehingga kurang layak untuk dikonsumsi, bahkan untuk mencuci pun bisa menyebabkan baju bernoda.

Untuk mendapatkan air bersih, Gunawan terpaksa mengeluarkan uang Rp60.000 untuk mengisi tempat penampungan air berkapasitas 1.200 liter miliknya, dengan membeli air bersih dari pedagang keliling.
(KR-NJI)

Pewarta: Norjani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014