Jakarta (ANTARA News) - Memorabilia atlet adalah salah satu incaran kolektor di banyak negara, termasuk mereka yang tinggal di kawasan Asia.

Di Icon Gallery, Singapura, dijual memorabilia dan benda seni tentang atlet dan pesohor dunia.

Diawali dengan toko memorabilia sejak 10 tahun silam, Icon Gallery yang terletak di 476 River Valley Road kemudian berkembang dengan galeri seni.

Ketika Singapura menggelar Grand Prix 2014 pada akhir pekan lalu, galeri ini memajang lukisan mozaik kertas bulat kecil berwarna beberapa pebalap F1 antara lain Ayrton Senna dan James Hunt.

Koleksi F1 buatan Nikki Douthwaite menggunakan jutaan kertas bulat kecil berwarna-warni yang diambil dari majalah F1 Racing dan membutuhkan 4.700 jam untuk membuatnya.

Bukan hanya itu, ada juga lukisan dengan tangan langsung sosok legenda pebalap F1 berjudul "Schumacher Helmet" buatan Paul Oz yang ketika dilihat menimbulkan kesan tiga dimensi yang kuat.

Petinju Muhammad Ali


Icon Gallery menjual secara daring dan langsung berbagai barang kenangan atlet dan pesohor.

Sebagian memorabilia itu berupa foto, kaos, celana, kaset, pakaian dalam, dan helm. Semua memorabilia yang dijual mendapat sertifikat asli dari manajemen atlet dan artis terkait.

Uniknya, pengelola galeri menyebutkan memorabilia petinju Muhammad Ali adalah yang paling banyak dicari dan cepat terjual.

Pamor Muhammad Ali tetap cemerlang meskipun banyak atlet lain yang populer.

Salah satu contohnya adalah sebuah sarung tangan yang pernah dipakai Muhammad Ali dan ada tanda tangan terbubuh. Harga sarung tinju itu adalah 4.800 dolar Singapura atau setara dengan Rp45,6 juta (1 dolar Singapura = Rp9.500).

Nilai koleksi barang-barang yang pernah dikenakan oleh petinju Amerika Serikat itu konon diperkirakan bakal terus melonjak, apalagi bila dirinya kelak tutup usia.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014