Jakarta (ANTARA News) - Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat, menjadikan biola yang digunakan Wage Rudolf (WR) Supratman mencipta lagu Indonesia Raya sebagai ikon.

Kepala Museum Sumpah Pemuda Agus Nugroho mengatakan biola buatan Nicolaus Amateus Fecit milik WR Supratman terbuat dari tiga jenis kayu yaitu jati Belanda, mapel Italia serta kayu eboni Afrika Selatan.

"Biola ini diperoleh WR Supratman tahun 1994 dari W.M. Van Eldick sebagai hadiah ulang tahun," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, biola tersebut digunakan untuk menciptakan lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan di depan peserta Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106 Jakarta pada 28 Oktober 1928.

Biola WR Supratman, lanjut dia, termasuk model Amatus dan berukuran 4/4 atau standar. Panjang badan biola itu 36 sentimeter, lebar badan bagian terlebar 20 sentimeter dan 11 sentimeter pada bagian tersempit, tebal tepian 4,1 sentimeter dan tebal bagian tengah enam sentimeter.

Saat ini Museum Sumpah Pemuda hanya memajang replika biola WR Supratman.

"Yang asli disimpan secara apik di salah satu bagian ruangan museum lainnya. Hal ini bertujuan agar biola tersebut tetap terjaga bentuknya," ujarnya.

Pengelola museum melakukan konservasi atau perawatan biola lama itu dua bulan sekali.

"Tidak hanya biola yang kami lestarikan tapi semangat patriotisme yang terkandung dalam peristiwa penggunaan biola tersebut yang kami pertahankan, agar generasi selanjutnya dapat mengetahui sejarah kemerdekaan bangsa," katanya.

Selain biola itu, Museum Sumpah Pemuda juga menyimpan koleksi foto-foto kegiatan berbagai organisasi pemuda dan piringan hitam Indonesia Raya.

Di gedung yang sampai tahun 1934 menjadi pusat pergerakan mahasiswa itu juga tersimpan replika peralatan rumah tangga milik Sie Kong Liong, pemilik pondokan pelajar yang sekarang menjadi museum.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014