Jamaah haji gelombang kedua jangan dipaksakan umrah berkali-kali
Makkah (ANTARA News) - Menteri Agama yang juga Amirul Haj, Lukman Hakim Syaifuddin mengimbau jemaah calon haji mempersiapkan fisik secara prima menjelang wukuf di Padang Arafah, apalagi puncak haji tersebut jatuh pada Jumat (3 Oktober) yang sering disebut sebagai haji akbar.

Imbauan disampaikan Menag usai rapat koordinasi dengan jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia, di Jeddah, Rabu malam, yang juga diikuti oleh Dubes RI untuk Arab Saudi AM Fachir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Konjen RI di Jeddah Darmakirti Syailendra, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Ketua Daker Jeddah A Abdullah Yunus, Ketua Daker Mekah Endang Jumali, Ketua PPIH A Jauhari, Ketua Bidang Perlindungan Jemaah A Riad S, dan jajaran lainnya.

Lukman Hakim Syaifuddin mengimbau jamaah haji Indonesia agar menjaga stamina dan kesehatan minimal satu pekan sebelum pelaksanaan wukuf di Padang Arafah supaya kondisi kesehataan jamaah tetap fit ketika di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

"Jamaah haji gelombang kedua jangan dipaksakan umrah berkali-kali. Jadi cukuplah umrah sekali, lalu stamina betul-betul dijaga sampai wukuf, apalagi ini kan haji akbar. Jadi (stamina) harus benar-benar bisa kita manfaatkan saat di Arafah," kata Menag.

Pada prosesi haji yang tinggal delapan hari lagi. Pada tanggal 8 Zulhijah atau 2 Oktober (Kamis) seluruh jamaah akan diberangkatkan dari Makkah ke Arafah, biasanya dimulai setelah sholat Zuhur. Keesokan harinya (9 Zulhijah atau 3 Oktober) jamaah melakukan wukuf. Setelah waktu Magrib, jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam. Bagi jamaah Indonesia disarankan bergerak dari Muzdalifah ke Mina setelah tengah malam untuk selanjutnya melempar jumrah di Mina.

Di Mina jamaah bermalam selama dua hari bagi yang melaksanakan nafar awal atau tiga hari jika melaksanakan nafar akhir.

Akan ada 2,5 juta hingga 3 juta umat Islam yang akan berhaji. Jumlah jamaah haji Indonesia sekitar 168.800 orang.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014