Bekasi (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman menantang seluruh perguruan tinggi negeri untuk menciptakan teknologi pendeteksi penyalahgunaan narkoba.

"Kalau ada perguruan tinggi yang bisa membuat teknologi pendeteksi narkoba, saya akan beli sampai tingkat kepolisian sektor di Indonesia," katanya usai meresmikan pemancangan tiang pertama pembangunan gedung rektorat Universitas Bhayangkara Jaya Kota Bekasi, Kamis.

Menurut dia, Polri saat ini tengah membutuhkan alat pendeteksi narkoba yang bersifat sederhana namun efektif dalam mendeteksi seseorang pengguna narkoba.

"Polri butuh alat pendeteksi tersebut, silakan buat," katanya.

Dikatakan Sutarman, teknologi tersebut akan sangat bermanfaat bagi aparatur kepolisian dalam melakukan pencegahan dini penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat.

"Perguruan tinggi harus bisa melakukan penelitian yang memiliki fungsi nyata bagi masyarakat," ujarnya.

Dikatakan Sutarman, Polri saat ini memiliki 31 Kepolisian Daerah, 450 Kepolisian Resor, dan 5.700 lebih kepolisian sektor di Indonesia.

"Silakan ciptakan, kita akan manfaatkan teknologinya di seluruh tingkatan Polri," katanya.

Dia menambahkan, perguruan tinggi di Indonesia juga harus mencetak sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dalam skala internasional.

"SDM merupakan faktor utama dalam membangun negeri, maka Polri akan terus konsisten mengembangkan pendidikan di Indonesia," katanya.

(KR-AFR/Y008)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014