Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian terbaru dari University of Warwick Medical School menunjukkan, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran bagus untuk kesehatan mental Anda.

Menurut penelitian itu, tinggi dan rendahnya kesejahteraan mental secara konsisten berhubungan dengan konsumsi buah-buahan dan sayuran individu.

Dalam hal ini, para peneliti yang menggunakan data dari sebuah survei kesehatan di Inggris. Survei ini melibatkan 14.000 orang partisipan berusia 16 tahun atau lebih.

Sebanyak 56 persen dari mereka merupakan wanita. Survei ini juga mengumpulkan secara rinci soal kesehatan mental dan fisik, perilaku kesehatan yang berhubungan, kondisi demografi dan karakteristik sosial-ekonomi.

Data survei menunjukkan, sebanyak 33,5 persen partisipan yang kesejahteraan mentalnya bagus (tinggi)  mengonsumsi lima atau lebih porsi buah dan sayuran sehari. Sementara hanya 6,8 persen dari mereka yang hanya mengonsumsi buah dan sayuran kurang dari satu porsi sehari.

Sementara itu, sekitar 31,4 persen partisipan juga dikategorikan memiliki kesejahteraan mental yang tinggi karena mengonsumsi tiga sampai empat porsi buah dan sayuran. Kemudian, 28,4 persen sisanya hanya mengonsumsi satu hingga dua porsi.

"Data menunjukkan, semakin tinggi asupan buah-buahan dan sayuran pada individu maka semakin rendah kemungkinan ia memiliki kesejahteraan mental yang buruk (rendah)," ujar penulis makalah penelitian, Dr Saverio Stranges.

Menurut para peneliti, sejumlah perilaku berkaitan dengan  kesehatan mental, baik untuk pria maupun wanita. Mereka mengatakan, asupan alkohol dan obesitas tidak berhubungan dengan kesejahteraan mental yang bagus.

",...konsumsi buah dan sayuran adalah perilaku yang paling konsisten berkaitan dengan kesehatan mental baik rendah maupun tinggi. Temuan baru ini menunjukkan, asupan buah dan sayuran mungkin memainkan peran potensial sebagai pengendali bukan hanya fisik, tetapi juga untuk dari kesehatan mental pada populasi umum ," kata Dr. Stranges seperti dilansir siaran publik University of Warwick Medical School.

Para peneliti mengatakan, kesejahteraan mental yang rendah berhubungan kuat dengan penyakit  dan masalah kesehatan mental. Namun, kesejahteraan mental yang tinggi berkaitan dengan lebih tingginya kemungkinan seseorang merasa baik. Biasanya hal ini ditandai dengan optimisme, kebahagiaan, penghargaan diri dan hubungan baik dengan orang lain.

Kesejahteraan mental penting tidak hanya untuk melindungi orang dari penyakit mental, tetapi juga untuk melindungi orang terhadap penyakit fisik umum dan serius.

Mengomentari temuan ini, Profesor Sarah Stewart Brown, mengatakan, kesejahteraan mental mendasari munculnya banyak penyakit-penyakit mental, gaya hidup tak sehat dan menimbulkan kesenjangan sosial. (*)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014