Meskipun dugaan kuat teror bom itu dilakukan karena dendam kepada Asep yang menolak diajak kencan oleh pelaku, tetapi kami tidak mau kecolongan, dengan tetap melakukan penyelidikan terkait latar belakang Erwin,"
Pontianak (ANTARA News) - Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto menyatakan pihaknya saat ini sedang menyelidiki latar belakang Erwin Prasetya peneror bom Masjid Agung Bandung, melalui pesan singkat handphone asal Pontianak, Kamis (25/9) malam.

"Meskipun dugaan kuat teror bom itu dilakukan karena dendam kepada Asep yang menolak diajak kencan oleh pelaku, tetapi kami tidak mau kecolongan, dengan tetap melakukan penyelidikan terkait latar belakang Erwin," kata Arief Sulistianto di Pontianak, Jumat.

Arief menyatakan pihaknya sudah melacak alamat tersangka sejak kemarin, tetapi belum menemukan bukti lain.

"Penyelidikan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemungkinan Erwin bergabung dengan organisasi tertentu, sehingga sekecil apapun kemungkinan harus ditindaklanjuti," ungkapnya.

Erwin terakhir tinggal disalah satu kos di Gang Kelurahan D2, Jalah AR Saleh, Kecamatan Pontianak Tenggara, kata Kapolda Kalbar.

Sementara itu, Ketua RT 04/RW 02 Ali Umar membenarkan Erwin pernah menjadi salah satu warganya.

"Saat pemilihan gubernur Kalbar empat tahun lalu, yang bersangkutan mengurus KTP disini, Erwin warga pindahan dari Jalan Imam Bonjol Pontianak Selatan," ujarnya.

Menurut dia kepribadian Erwin cukup tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. "Sejak berpisah dengan istrinya Erwin tampak tertekan," katanya.

Erwin pernah dua kali masuk penjara, salah satunya kasus penipuan.

Sebelumnya, Erwin ditangkap oleh Polrestabes Bandung, Kamis malam (25/9), di sebuah masjid kawasan Ujung Berung Bandung. Erwin mengirimkan pesan singkat atas nama Asep temannya ke penjaga Masjid Agung Bandung.

Pesan singkat itu berbunyi: "Masjid akan dipasang bom serius ini. Lihat saja akan terjadi ledakan dahsat, kalau kalian tidak mau terjadi apa-apa, datang segera hubungi saya di kircon Jalan Babakan Sari III RT 05/RW15 masuk dari Gapura rumah paling ujung sebelah kanan," tanya saja warga sewa rumah Asep anak pak Adin yang jaga parkiran di BIP Mal, ditunggu segera".

Polisi lantas mengecek nomor yang digunakan Erwin. Dari dua nomor tersebut, salah satu terdeteksi di Ujung Berung, sehingga dengan mudah pelaku dibekuk.

Dalam pengakuannya pada polisi, Erwin sengaja melakukan fitnah agar Asep, rekannya yang disebut dalam pesan singkat tersebut mendapat masalah. Dendam tersebut berawal dari tolakan Asep saat pelaku mengajak berhubungan badan.
(A057/Y008)

Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014