Makkah (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia menggelar pertemuan dan uji coba makanan (meal test) dengan perusahaan katering yang akan melayani 155.200 jamaah haji reguler pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

"Pertemuan untuk memastikan kesiapan pelayanan konsumsi bagi 155.200 jamaah haji karena pelayanan katering menjadi tidak mudah, krusial dan sensitif. Sehingga perlu kesiapan, perlu dikawal sebelum pekerjaan besar," kata Sri Ilham, saat petemuan di Pemondokan Indonesia H4, Makkah, Jumat ini.

Dalam prosesi haji, pada tanggal 8 Zulhijah atau 2 Oktober (Kamis) seluruh jamaah diberangkatkan dari Mekkah ke Arafah yang diharapkan pada tengah malam seluruh jamaah sudah sampai di Arafah.

Keesokan harinya (9 Zulhijah atau 3 Oktober) jamaah melakukan wukuf. Setelah waktu Magrib, jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam. Bagi jamaah Indonesia disarankan bergerak dari Muzdalifah ke Mina setelah tengah malam untuk selanjutnya melempar jumrah di Mina pada 4 Oktober mulai dini hari. Jamaah akan berada di Mina sampai 6 Oktober bagi yang mengambil nafar awal dan hingga 7 Oktober bagi yang mengambil nafar akhir.

Melihat padatnya kegiatan jamaah saat ini makan katering mendapat perhatian khusus. Menurut Keputusan Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah, selama di Arafah jamaah akan mendapat makan sebanyak empat kali makan pada 8-9 Dzulhijah, di Muzdalifah satu kali snack berat dan di Mina 11 kali termasuk coffe shop (10-13 Dzulhijjah).

Menurut pengawas katering Irfansyah, untuk makan pagi dan malam, jamaah akan mendapat nasi, satu lauk, sayur dan buah. Sementara untuk makan malam jamaah mendapat nasi, dua lauk, sayur dan buah. Seluruh makanan akan bercitra rasa Indonesia, seperti terlihat pada acara tersebut masakan yang disajikan antara lain goreng teri kacang, semur daging, dan balado kentang.

Sementara saat jamaah menuju Muzdalifah diberikan  snack. Snack tersebut berisi dua botol air, roti, kurma dan mie instan dalam gelas yang tinggal diseduh air panas. Air panas akan banyak tersedia di tiga tempat tersebut sehingga jamaah tidak perlu bingung.

Selain itu setiap jamaah juga akan mendapat satu paket lagi yang berisi kecap, saos sambal, serta perlengkapan minum. Perlengkapan minum ini terdiri dari gelas dan sendok, teh celup, kopi, kreamer, dan gula yang disiapkan untuk 4-5 hari. Sementara saos berguna jika makanan yang diberikan dirasa kurang pedas.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, pihak Kemenag melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelayanan katering ini. Untuk itu dalam petuga haji saat ini juga ikut disertakan ahli tata boga dari sebuah perguruan tinggi pariwisata di Bandung.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014