Samarinda (ANTARA News) - Produksi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur di Water Treatment Plan (WTP) Lawe-lawe mulai mengalami penurunan akibat kemarau panjang yang melanda wilayah itu.

"Jika sebelumnya produksi air bersih mampu mencapai 70 liter per detik, kini hanya 50 liter per detik atau turun 20 liter per detik. Hal ini disebabkan karena air baku dari Sungai Lawe-lawe juga mengalami penurunan," kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Penajam Paser Utara Misdianto, Jumat.

Penurunan produksi itu, kata Misdianto, tidak terlalu memengaruhi distribusi air bersih kepada sekitar 4.000 pelanggan di Penajam Paser Utara, karena sejak adanya penurunan produksi tersebut, PDAM tetap mendistribusikan air bersih secara teratur.

"Meskipun ada penurunan produksi menjadi 50 liter per detik, distribusi air bersih tetap normal," kata Misdianto dihubungi di Penajam.

Sebelum musim kemarau tiba, ujarnya, PDAM Penajam Paser Utara sudah melakukan antisipasi dengan melaksanakan normalisasi Sungai Lawe-lawe.

Sehingga, meskipun musim kemarau masih berlangsung dua bulan ke depan, lanjut Misdianto, persediaan air baku di Sungai Lawe-lawe tetap bisa mensuplai ke WTP untuk diolah menjadi air minum.

"Setelah air baku kembali normal seiring datangnya musim hujan, produksi air bersih akan ditingkatkan lagi menjadi 70 liter per detik," ujarnya.

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di empat kecamatan, saat ini Dinas Pekerjaan Umum sedang membangun sejumlah WTP, salah satunya di keluarahan Sotek, Kecamatan Penajam.

WTP Sotek tersebut, tambah Misdianto, mampu mendistribusikan air lima liter per detik guna melayani sekitar 400 pelanggan.

"Setelah WTP rampung tahun ini, maka tahun depan akan dilakukan pipanisasi guna mendukung pemasangan di rumah-rumah warga. Ditargetkan, pertengahan tahun depan (2015), warga Sotek sudah bisa menikmati air bersih dari PDAM. Selain di Sotek, WTP juga akan dibangun di Kecamatan Babulu," kata Misdianto

PDAM Penajam Paser Utara, kata dia, juga telah mendapatkan bantuan mesin distribusi dan mesin intake dari Pemprov Kaltim.

Mesin tersebut, nanti segera dipasang untuk mengganti mesin yang sudah lama dan sering mengalami kerusakan.

"Dengan dipasangnya mesin baru itu, maka kami yakin distribusi air bersih tidak lagi mengalami gangguan hanya karena rusaknya mesin intake dan mesin distribusi," ujar Misdianto.

(A053/T007)

Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014